Viral!! Klarifikasi Ustadz Abdul Somad Ketika di Bali

Tak seru kisah dakwah Rasulullah tanpa Abu Jahal, Abu Lahab, Abu Sufyan. Tak seru kisah dakwah Ustadz kita tanpa Abu abu. Inilah oknum intoleran dari Pulau Dewata, Ganaspati, PGN, dan aktivis lintas kepercayaan, serta seorang yg menggelari dirinya 'Gus'
Mereka sampai merangsek ke dalam hotel setelah berdemo di depan pintu. Berteriak-teriak dan menekan aparat untuk menangkap Ustadz Abdul Somad. Bersumpah serapah, tapi tetap belepotan NKRI, Pancasila, bhinneka. Memaksa jemput Ustadz Abdul Somad.
Karena kejadian ini begitu viral, Akhirnya ustadz Abdul Somad angkat bicara, kronologisnya ini penulis kutip dari Caption Instagram @Erulungga.

Berikut kronologisnya yang ditulis oleh ustadz Abdul Somad sendiri :
1.      Kamis, 7 Desember 2017
Saya mendapat berita di group WA bahwa KRB (Komponen Rakyat Bali) menetapkan syarat bahwa saya diterima di bali jika mau beri ikrar di Rumah Kebangsaan. Saya menolak karena
a.       Saya bukan pemberontak
b.      Saya tidak terdaftar di ormas terlarang
c.       Saya mendapat beasiswa Mesir-Indonesia tahun 1998 setelah lulu Pancasila dan P4
d.      Saya Lulus tes PNS 2008 karena bukan anti pancasila sampai sekarang mengajarkan cinta kebangsaan dari kampus sampai desa terpencil (gambar terlampir)
2.      Kamis, Jam 22.15
Saya WA Ketua Panitia :
“Pak, kalau mereka tetap meminta saya ikrar kebangsaan, saya tidak hadir”
Pak ketua menjawab: “Kita masih dialog dengan POLDA”
3.      Jum’at, 8 Desember 2017, Pukul 00.15
Saya WA ketua panitia:
“ Bagaimana Pak, sudah ada keputusan?”
Jam 04:17
WA ketua Panitia Masuk: “Kami koordinasikan ke berbagai pihak, tafaddhol ustadz berangkat…..”
Saya pahami dari dari WA ini bahwa masalah clear.
4.      Jum’at, Jam 13.00
Kami sudah menunggu Pak Nadlah di airport Denpasar Bali. Kami dibawa ke hotel Aston, makan dan istirahat.
5.      Jum’at, jam 16.00
Saya dibangunkan, saya curiga akan disidang, saya minta team beli tiket.
Kita pulang, Karena ini diluar kesepakatan, keliatannya kita dijebak.
Saya dibawa ke salah satu ruang di hotel Aston. Disana sudah menunggu sekitar 10-15 orang. Mereka meminta saya berikrar, saya klarifikasi bahwa semua yang dituduhkan ke diri saya adalah fitnah.
Karena saya menolak berikrar, mereka melontarkan kata kata tidak layak, “Ngeles”, “Seperti PKI”, “Panitia mendatangkan ustadz otak SD,” Pulangkan Saja!” dan lain lain
Saya memilih pulang, saya kembali ke  kamar hotel untuk siap siap pulang ke airport.
6.      Sekitar Pukul 17.00
Ketua PW NU Bali yang dari awal mendampingi menangis memikirkan apa yang akan terjadi kalau saya pulang. Dari pihak aston menyampaikan bahwa situasi tidak terkendali, hotel tidak bertanggung jawab jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Seorang bapak polisi masuk menyampaikan ada jalan belakang hotel menuju mobil jika ingin meninggalkan hotel karena pintu depan tidak terkendali.
Kapolres dan DANDIM masuk meminta agar mempertimbangkan, selamatkan ummat di Mesjid An-Nur ada 500 an jamaah yang siap datang ke Aston. Di Aston memanas, suasan mencekam.
7.      Sekitar Jam 18.00
Bismillah, saya dan semua yang ada dikamar menuju ruangan mediasi awal. Pak Kapolres memberikan sambutan singkat, Gus Yadi membawa bendera, dicium semua yang ada di ruangan. Keluar ruangan menuju loby hotel, pengunjung rasa bergemuruh, pengawaln ketat, pengunjuk rasa tetap berteriak:
“Nyanyikan dari hati, jangan di mulut saja” menyanyikan Indonesia Raya.
Saat bersalaman mereka menarik dan mencengkeram kuat tangan saya, Usai. Kembali ke kamar.
8.      Selepas Isya
Menuju mesjid An-Nur, Ceramah 100 menit, Jamaah antusias.
Kembali ke hotel
TV ONE minta livecall jam 22.00 wib
Saya sampaikan untuk menengkan netizen yang heboh : “Saya dalm keadaan aman, sudah tabligh akbar, sudah di hotel”
9.      Sabtu, 09 Desember 2017
Kajian Shubuh di Mesjid Baiturrahmah berjalan lancer, sehari penuh istirahat dan menyambut tamu-tamu dan jamaah di hotel
Menjelang maghrib gadir PW NU, Muhammadiyah, MUI Bali, GNPF dan lain lain
10.  Ahad, 10 Desember 2017
Selepas sholat shubuh menuju airport didampingi MUI, GNPF, kepolisian menuju airport
11.  Mereka masih memunculkan berita-berita di medsos bahwa saya menolak ikrar karena benar anti NKRI
12.  Jamaah tersakiti karena mereka menuduh saya tidak berani pulang karena sudah termakan honor.
Saya sampaikan ini fitnah
Semua honor di Bali sudah saya kemablikan ke ketua panitia, Kami orang Riau walu tidak kaya masih tumbuh sebatang dua batang pokok sawit yang menghantarkan kami ke Cairo tahun 1998 saat DOlar Rp.20.000, karena Ongkos dibebankan ke siswa
13.  Harap diambil tindakan hokum terhadap mereka yang sudah merusak kebhinekaan yang terjaga di Bali selama ini. Hadirnya Raja Bali DR. Ida Cokorde Pemecutan XI dan beberapa tokoh Hindu pada tabligh Akbar tadi malam membuktikan bahwa provokator ini tidak mewakili rakyat Bali
14.  Agar Muslim Bali membentuk Aliansi Muslim Bali untuk menjaga interen dan eksteren tetap menjaga kerukunan dengan saudara Hindu Bali untuk meng antisipasi para provokator yang dapat merusak kerukunan dimasa akan dating.
15.  NKRI Harga Mati
Allahu Akbar

Hamba Allah yang Dha’if
Abdul Somad

Video Klarifikasi Ustadz Abdul Somad Bisa diliat DISINI

Video Pernyataan GNPF bisa diliat DISINI
Share:

Recent Posts

Sponsorship