Showing posts with label Tokoh. Show all posts
Showing posts with label Tokoh. Show all posts

PRESIDEN YANG DILUPAKAN (Mr. Sjafruddin Prawiranegara)


Mengapa Sjafruddin memilih menggunakan istilah ketua daripada presiden PDRI (Pemerintahan Darurat Republik Indonesia). Dia pun kerap disebut sebagai presiden yang dilupakan.

Ketika Sukarno, Mohammad Hatta, dan pimpinan negara lain ditangkap Belanda pada agresi militer kedua, Sjafruddin dan tokoh-tokoh Sumatera membentuk PDRI. PDRI berdiri dari 19 Desember 1948 hingga 13 Juli 1949. Sedangkan Assaat ditunjuk sebagai penjabat (acting) presiden Republik Indonesia (27 Desember 1949-15 Agustus 1950) ketika Sukarno menjadi presiden Republik Indonesia Serikat pada 16 Desember 1949.

Jika Assaat disebut sebagai acting (penjabat), mengapa Sjafruddin menyebut dirinya “ketua” PDRI?

Menurut Ajip Rosidi dalam biografi Sjafruddin Prawiranegara, Lebih Takut Kepada Allah Swt., istilah yang dipakai adalah “ketua”, padahal tanggungjawabnya adalah sebagai presiden merangkap perdana menteri. Dia tidak mau memakai istilah yang secara hukum harus disandangnya itu, walaupun dia tahu bahwa kedudukan “ketua” tidak dikenal dalam UUD Republik Indonesia.

Rupanya, alasan Sjafruddin memakai istilah “ketua” karena telegram yang dikirim oleh Sukarno-Hatta tidak sampai kepadanya. Telegram tertanggal 19 Desember 1948 itu menugaskan “Mr. Sjafruddin Prawiranegara, Menteri Kemakmuran Republik Indonesia, untuk membentuk Pemerintahan Republik Indonesia Darurat di Sumatera.”

Menurut Ajip, telegram tersebut tidak sampai ke Sjafruddin karena Belanda yang menyerbu Yogyakarta, memusnahkan stasiun radio dan kantor telekomunikasi.

Oleh karena itu, Sjafruddin mengungkapkan kepada harian Pelita, 6 Desember 1978: “Mengapa saya tidak menamakan diri Presiden Republik Indonesia tetapi Ketua Pemerintahan Darurat Republik Indonesia? Yang demikian itu disebabkan karena saya belum mengetahui adanya mandat Presiden Sukarno, dan karena didorong rasa keprihatinan dan kerendahan hati…Tetapi andai kata saya tahu tentang adanya mandat tadi, niscaya saya akan menggunakan istilah ‘Presiden Republik Indonesia’ untuk menunjukkan pangkat dan jabatan saya…Dengan istilah Ketua PDRI sebenarnya saya seorang Presiden Republik Indonesia dengan segala kekuasaan yang diberikan kepadanya oleh UUD 1945 dan diperkuat oleh mandat Presiden Sukarno dan Wakil Presiden Hatta, yang pada waktu itu tidak dapat bertindak sebagai Presiden dan Wakil Presiden.”

Sumber : Historia.id

Share:

SOSOK Ustadz Hanan Attaki Dimata Para Ustadz ini


Beberapa ustadz angkat suara tentang sosok ustadz Hanan Attaki.
1. Ustadz Abdul Somad
source:youtube
[Sepakat // Brotherhood] Boleh jadi kita tidak sepakat dalam beberapa hal, tapi kita sudah sepakat untuk saling bersaudara. Sepakat untuk saling menyayangi, Sepakat saling mengasihi. Sepakat saling mengingatkan dengan indah.
Karena kita semua adalah pakaian bagi saudara kita yang lain untuk saling menghiasi dan menutupi kekurangan.Akhi fillah, Ustadz @hanan_attaki

2. Ustadz Felix Siauw
[Adab Bro, Adab] Ada orang yang katanya baru belajar tentang Islam, dari guru yang katanya paling hebat, gurunya bilang apapun selain darinya, berarti syubhat (tidak jelas), yang darinya paling sunnah
Datanglah dia shalat berjamaah, dia perhatikan yang mana yang berjenggot, ini sunnah katanya, lalu dia hitung berapa yang celana dibawah mata kaki, neraka katanya
Saat takbiratul ihram dimulai, dia batin, ada 23 kesalahan Al-Fatihah imamnya, sepulangnya dia buat video YouTube, 23++ kesalahan Imam shalat dalam membaca Fatihah
Source : Ust Felix Siauw
Esoknya dia tak mau lagi berjamaah dalam shalat, katanya tak mau satu shaf dengan mereka pelaku bid'ah, apalagi katanya Masjidnya menghadap kuburan, syirik baginya
Dia buka lagi Instagram, dia cari asatidz terkenal disana, dibuat semua buku bantahannya, dia cari kesalahan dalam videonya, per detik dipantau, saat dapat kesalahan, viralkan
Baginya membuka aib kaum Muslim adalah prestasi, memvonis sesat yang lain adalah kenikmatan, bisa menunjuk kesalahan asatidz adalah kepuasan dan tanda kehebatan
Tahukah kita? Iblis tak pernah gagal dalam beribadah kepada Allah, ibadahnya tinggi setingkat malaikat. Tapi jatuhnya justru saat melihat manusia yang lemah, dia remehkan
Catat. Meremehkan manusia. Dia merasa lebih hebat, merasa lebih kuat ibadahnya, merasa lebih bagus penciptaannya. Dia jatuh justru saat melihat yang lebih lemah darinya
Bagi saya, mereka yang merasa paling berdosa saat hijrah, berusaha mencontoh kebaikan orang lain, ia lebih mulia disisi Allah, dibanding yang selalu mencari kesalahan orang lain
Bagaimana tidak, mengkaji Islam itu seharusnya membuat kita lebih respect pada yang masih maksiat, lebih sayang pada mereka yang sudah mencoba taat, bukan sebaliknya
Apalagi pada asatidz yang sudah banyak berbuat untuk ummat, harusnya ada adab, sopan santun. Harusnya tahu diri, kok bisa mengkritik karya orang padahal dirinya tak punya karya
Yang pasti, semua mukmin itu berusaha diatas jalan yang benar. Yang tak boleh, menganggap dirinya paling benar lalu dia mulai menyalahkan yang lain, itu tak tepat
Cara dakwah boleh beda, pendekatan boleh tak sama. Islam sama. Adab bro, adab

3. Ustadz Salim A Fillah
Guruku @hanan_attaki, sementara kau dengan begitu luwes memeragakannya di bawah kuplukmu serta di atas papan, roda, maupun ombakmu; aku tertatih menjelmakan ciri mukmin yang satu ini pada diriku;
.المؤمن يأْلَف ويُؤْلَف، ولا خير فيمن لا يأْلَف ولا يُؤْلَف
"Mukmin itu mudah akrab dan enak diakrabi. Dan tiada kebaikan pada orang yang tidak suka mengakrabi, tak nyaman pula diakrabi." (HR Ahmad, Al Hakim, dan Al Baihaqi dari Abu Hurairah)
Source: Intagram Ust Salim A Fillah
Imam Al Munawi mensyarah hadits ini dengan berkata, "Mudah akrab dan enak diakrabi karena kebaikan akhlaqnya, kemudahan wataknya, dan kelembutan perangainya." Dan sebaliknya, tiada kebaikan pada orang yang susah akrab, "Karena lemah imannya, keras hatinya, dan kasar perangainya."
Guruku; setelah mengamalkannya dengan begitu fasih, kaupilih kata "gaul" untuk sifat mukmin yang satu ini; lalu mereka bicara ini-itu tentangmu. Tak apa. Itulah dakwah. Dan inilah kami mendoakanmu. Dan inilah kami cemburu padamu. Yang dengan perantaraanmu berribu-ribu hati merunduk pada Allah, kembali pada agama, terlunjak ke arah taubat, terlompat menuju hijrah, dan tetiba rindu pada Rasulullah ﷺ, sahabat, dan para shalihin.
Mereka memerinci apa yang mereka anggap keliru dari dirimu, -dan telah kaujelaskan begitu bernas dengan metode tajdidul istilaahat dan bayan sesuai bahasa kaumnya-, tapi aku tak hendak berdetail-detail membelamu.
Sebab memang engkau beruntung memiliki mereka yang tanpa diminta, tanpa imbalan, selalu teliti menunjukkan apa yang mereka anggap keliru. Aku percaya, kau selalu akan menjadikan semua nasehat sebagai permata. Meski ia digenggamkan diam-diam, atau diulungkan sambil diumumkan, atau dilempar disertai maki-makian; selalulah ambil permatanya.
Sebab memang engkau tak perlu banyak-banyak menjelaskan ihwal dirimu; yang cinta tak memerlukannya, yang benci tetap takkan menerima. Ambillah segala hujatan itu sebagai 3 macam benda berharga. Kalau bukan nasehat yang permata, maka ia hiburan yang membuat kita sehat dan tertawa, dan tentu penggugur dosa serta penambah pahala yang tiada perlu usaha dan tak payah bagi kita. Berikut ini hanya beberapa hal yang menarik hatiku.
betapa pentingnya menjadi sosok yang kuat lagi merdeka, yang berani menyatakan sikap, yang tidak terikat pada tirani jumawa. Dan aku mengernyitkan dahi membaca makna kata yang kaupilih untuk mengakrabkan sosok agung itu pada kidz zaman now.
agak lucu jika mereka menganggap yang seperti ini pelecehan. tapi tak apalah. Hatta jika kau terpeleset lidah dan keliru, kami akan meneladani Imam Asy-Syafi'i yang ketika seseorang keliru mendoakannya dengan doa kebinasaan menjawab sambil tersenyum, "Ya Allah kabulkan hatinya, jangan Lisannya"
Ah tapi aku sedih juga tentang sebagian bantahan. Kau istilahkan Allah tersenyum menyambut taubat hambaNYA. sebab dalilnya jelas bahwa Dia memang gembira menerima hamba yang kembali kepadaNYA dan dia memiliki sifat tersenyum. Yang mempersoalkan ini akan berriweuh-riweuh memasuki bahasan sifat Allah, dan kalimat "Allah tidak baca WA" akan lebih rumit lagi perkaranya
Ya Allah, akupun akan tetap mencintai mereka yang selalu menuduh-nuduhmu, sebagaimana aku yakin engkaupun begitu. sebagian mereka juga guruku, orang-orang berilmu. Sebagian mereka juga sahabatku, orang-orang yang bersemangat menuntut ilmu. Sebab jika tulus hati mereka dalam nasehat, tentu kelak Allah himpunkan kita semua bermaafan lagi bersaudara dalam surga. Dunia mah cuma sementara banget
tetaplah gaul Guruku, rahmat dan berkah semoga tercurah untuk semua langkah Dakwahmu

4. Muzammil Hasballah
Source: Instagram Muzammil Hasballah
[The faith unite us together]. Hampir 7 tahun bareng di Bandung. Dulu waktu masih kuliah, rasanya kalo sekali aja ketinggalan ikut kajian Ustadz @hanan_attaki berasa ada yang miss banget. Ke mana pun beliau ngisi selalu saya kejar n rekamin ceramahnya.
Sampe sekarang ada @pemudahijrah, efek dakwah beliau makin meluas, specially buat segmen anak muda. Alhamdulillaah...
Bukan karena sama-sama Orang Aceh.
Tapi iman yang menautkan hati kami.
Salah satu guru spiritual saya, Ustadz #HananAttaki
Keep strong Ustadz, Allah punya cara yang keren ya buat naikin level hamba-Nya.



Share:

JEJAK KEISLAMAN IBU RA KARTINI YANG BELUM BANYAK DIKETAHUI

Dikutip dari laman facebook kata-kata hikmah dengan judul postingan  
*JEJAK KEISLAMAN KARTINI*
*YANG BELUM BANYAK DIKETAHUI*
Tertanggal 21 April 2017 bertepatan dengan hari kartini

Dalam suratnya kepada Stella Zihandelaar bertanggal 6 November 1899, RA Kartini menulis;
"Mengenai agamaku, Islam, aku harus menceritakan apa? Islam melarang umatnya mendiskusikan ajaran agamanya dengan umat lain. Lagi pula, aku beragama Islam karena nenek moyangku Islam. Bagaimana aku dapat mencintai agamaku, jika aku tidak mengerti dan tidak boleh memahaminya?"
"Alquran terlalu suci; tidak boleh diterjemahkan ke dalam bahasa apa pun, agar bisa dipahami setiap Muslim. Di sini tidak ada orang yang mengerti Bahasa Arab. Di sini, orang belajar Alquran tapi tidak memahami apa yang dibaca".
"Aku pikir, adalah gila orang diajar membaca tapi tidak diajar makna yang dibaca. Itu sama halnya engkau menyuruh aku menghafal Bahasa Inggris, tapi tidak memberi artinya".
"Aku pikir, tidak jadi orang soleh pun tidak apa-apa asalkan jadi orang baik hati. Bukankah begitu Stella?"
RA Kartini melanjutkan curhat-nya, tapi kali ini dalam surat bertanggal 15 Agustus 1902 yang dikirim ke Ny Abendanon.
"Dan waktu itu aku tidak mau lagi melakukan hal-hal yang tidak tahu apa perlu dan manfaatnya. Aku tidak mau lagi membaca Alquran, belajar menghafal perumpamaan-perumpamaan dengan bahasa asing yang tidak aku mengerti artinya".
"Jangan-jangan, guruku pun tidak mengerti artinya. Katakanlah kepada aku apa artinya, nanti aku akan mempelajari apa saja. Aku berdosa. Kitab ini teralu suci, sehingga kami tidak boleh mengerti apa artinya".
Nyonya Fadhila Sholeh, cucu Kyai Sholeh Darat, menceritakan pertemuan RA. Kartini dengan Kyai Sholeh bin Umar dari Darat, Semarang — lebih dikenal dengan sebutan Kyai Sholeh Darat dan menuliskan kisah tsb sbb:
Takdir, menurut Ny Fadihila Sholeh, mempertemukan Kartini dengan Kyai Sholel Darat. Pertemuan terjadi dalam acara pengajian di rumah Bupati Demak Pangeran Ario Hadiningrat, yang juga pamannya.
Kyai Sholeh Darat memberikan ceramah tentang tafsir Al-Fatihah. Kartini tertegun. Sepanjang pengajian, Kartini seakan tak sempat memalingkan mata dari sosok Kyai Sholeh Darat, dan telinganya menangkap kata demi kata yang disampaikan sang penceramah.
Ini bisa dipahami karena selama ini Kartini hanya tahu membaca Al Fatihah, tanpa pernah tahu makna ayat-ayat itu.
Setelah pengajian, Kartini mendesak pamannya untuk menemaninya menemui Kyai Sholeh Darat. Sang paman tak bisa mengelak, karena Kartini merengek-rengek seperti anak kecil. Berikut dialog Kartini-Kyai Sholeh.
“Kyai, perkenankan saya bertanya bagaimana hukumnya apabila seorang berilmu menyembunyikan ilmunya?” Kartini membuka dialog.
Kyai Sholeh tertegun, tapi tak lama. “Mengapa Raden Ajeng bertanya demikian?” Kyai Sholeh balik bertanya.
“Kyai, selama hidupku baru kali ini aku berkesempatan memahami makna surat Al Fatihah, surat pertama dan induk Alquran. Isinya begitu indah, menggetarkan sanubariku,” ujar Kartini.
Kyai Sholeh tertegun. Sang guru seolah tak punya kata untuk menyela. Kartini melanjutkan; “Bukan buatan rasa syukur hati ini kepada Allah. Namun, aku heran mengapa selama ini para ulama melarang keras penerjemahan dan penafsiran Al Quran ke dalam Bahasa Jawa. Bukankah Al Quran adalah bimbingan hidup bahagia dan sejahtera bagi manusia?”
Dialog berhenti sampai di situ. Ny Fadhila menulis Kyai Sholeh tak bisa berkata apa-apa kecuali subhanallah. Kartini telah menggugah kesadaran Kyai Sholeh untuk melakukan pekerjaan besar; menerjemahkan Alquran ke dalam Bahasa Jawa.
Setelah pertemuan itu, Kyai Sholeh menerjemahkan ayat demi ayat, juz demi juz. Sebanyak 13 juz terjemahan diberikan sebagai hadiah perkawinan Kartini. Kartini menyebutnya sebagai kado pernikahan yang tidak bisa dinilai manusia.
Surat yang diterjemahkan Kyai Sholeh adalah Al Fatihah sampai Surat Ibrahim. Kartini mempelajarinya secara serius, hampir di setiap waktu luangnya. Sayangnya, Kartini tidak pernah mendapat terjemahan ayat-ayat berikut, karena Kyai Sholeh meninggal dunia.
Kyai Sholeh membawa Kartini ke perjalanan transformasi spiritual. Pandangan Kartini tentang Barat (baca: Eropa) berubah. Perhatikan surat Kartini bertanggal 27 Oktober 1902 kepada Ny Abendanon.
"Sudah lewat masanya, semula kami mengira masyarakat Eropa itu benar-benar yang terbaik, tiada tara. Maafkan kami. Apakah ibu menganggap masyarakat Eropa itu sempurna? Dapatkah ibu menyangkal bahwa di balik yang indah dalam masyarakat ibu terdapat banyak hal yang sama sekali tidak patut disebut peradaban".
"Tidak sekali-kali kami hendak menjadikan murid-murid kami sebagai orang setengah Eropa, atau orang Jawa kebarat-baratan".
Dalam suratnya kepada Ny Van Kol, tanggal 21 Juli 1902, Kartini juga menulis; "Saya bertekad dan berupaya memperbaiki citra Islam, yang selama ini kerap menjadi sasaran fitnah. Semoga kami mendapat rahmat, dapat bekerja membuat agama lain memandang Islam sebagai agama disun dalam surat ke Ny Abendanon, bertanggal 1 Agustus 1903, Kartini menulis; “Ingin benar saya menggunakan gelar tertinggi, yaitu Hamba Allah SWT."
RA Kartini pernah punya pengalaman tidak menyenangkan saat mempelajari Islam. Guru ngajinya memarahinya karena dia bertanya tentang arti sebuah ayat Al-Qur’an. Ketika mengikuti pengajian Kiai Soleh Darat di pendopo Kabupaten Demak yang bupatinya adalah pamannya sendiri, RA Kartini sangat tertarik dengan Kiai Soleh Darat. Saat itu beliau sedang mengajarkan tafsir Surat Al-Fatihah.
RA Kartini lantas meminta romo gurunya itu agar Al-Qur'an diterjemahkan. Karena menurutnya tidak ada gunanya membaca kitab suci yang tidak diketahui artinya. Pada waktu itu penjajah Belanda secara resmi melarang orang menerjemahkan Al-Qur’an. Dan para ulama waktu juga mengharamkannya. Mbah Shaleh Darat menentang larangan ini. Karena permintaan Kartini itu, dan panggilan untuk berdakwah, beliau menerjemahkan Qur’an dengan ditulis dalam huruf Arab pegon sehingga tak dicurigai penjajah.
Kitab tafsir dan terjemahan Al-Qur’an itu diberi nama Faidh al-Rahman fi Tafsir Al-Qur’an. Tafsir pertama di Nusantara dalam bahasa Jawa dengan aksara Arab. Jilid pertama yang terdiri dari 13 juz. Mulai dari surat Al-Fatihah sampai surat Ibrahim.
Kitab itu dihadiahkannya kepada RA Kartini sebagai kado pernikahannya dengan RM Joyodiningrat, Bupati Rembang. Mulailah Kartini mempelajari Islam dalam arti yang sesungguhnya.
Kartini amat menyukai hadiah itu dan mengatakan: “Selama ini al-Fatihah gelap bagi saya. Saya tak mengerti sedikitpun maknanya. Tetapi sejak hari ini ia menjadi terang-benderang sampai kepada makna tersiratnya, sebab Romo Kyai telah menerangkannya dalam bahasa Jawa yang saya pahami.”
Melalui kitab itu pula Kartini menemukan ayat yang amat menyentuh nuraninya. Yaitu Surat Al-Baqarah ayat 257 yang mencantumkan, bahwa Allah-lah yang telah membimbing orang-orang beriman dari gelap kepada cahaya (Minadh-Dhulumaati ilan Nuur).
Kartini terkesan dengan kalimat Minadh-Dhulumaati ilan Nuur yang berarti dari gelap kepada cahaya karena ia merasakan sendiri proses perubahan dirinya.
Kisah ini sahih, dinukil dari Prof KH Musa al-Mahfudz Yogyakarta, dari Kiai Muhammad Demak, menantu sekaligus staf ahli Kiai Soleh Darat.
Dalam surat-suratnya kepada sahabat Belanda-nya, JH Abendanon, Kartini banyak sekali mengulang-ulang kalimat “Dari Gelap Kepada Cahaya” ini. Sayangnya, istilah “Dari Gelap Kepada Cahaya” yang dalam Bahasa Belanda “Door Duisternis Tot Licht” menjadi kehilangan maknanya setelah diterjemahkan Armijn Pane dengan kalimat “Habis Gelap Terbitlah Terang”.
Mr. Abendanon yang mengumpulkan surat-surat Kartini menjadikan kata-kata tersebut sebagai judul dari kumpulan surat Kartini. Tentu saja ia tidak menyadari bahwa kata-kata tersebut sebenarnya dipetik dari Al-Qur’an. Kata “Minazh-Zhulumaati ilan-Nuur“ dalam bahasa Arab tersebut, tidak lain, merupakan inti dari dakwah Islam yang artinya: (Membawa manusia) Dari kegelapan kepada cahaya (Islam)
"Selamat Hari Kartini"
Semoga Allah memberikan ampunan dan rahmatNya kpd ibu kita Kartini... Aamiin ya Robbal 'Aalamiin..


Share:

MERAYU JAKARTA : CERITA DEBAT KEMARIN MALAM

Merayu Jakarta-Bertempat di hotel bidakara Jum’at 13 Januari 2017, Para Calon Pasangan CAGUB dan CAWAGUB DKI JAKARTA melakukan debat publik yang ditanyangkan di stasiun TV swasta. Semua mata tertuju pada debat ini, Karena setelah PILPRES, katanya PILKADA DKI merupakan pesta demokrasi yang ditunggu-tunggu masyarakat Indonesia. Debat Jum’at malam menghadirkan tiga pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta. Pasangan Urut nomor satu ada Agus-Sylvi, Pasangan urut nomor dua ada Ahok-Djarot, dan Pasangan Urut nomor tiga ada Anies-Sandi.
sumber : akun instagram @farismjhd

Acara debat CAGUB dan CWAGUB DKI Jakarta di moderator oleh Ira Koesno seorang presenter acara di stasiun televise SCTV. Acara debat kemarin malam begitu menasyikkan, sudah mulai saling sindir-menyindir, berikut analisa debat tadi malam versi kang @farismjhd.
Dikutip dari laman Instagram kang @farismjhd, beliau mengatakan :
Pelajaran debat yang luar biasa. Meski diselingi beberapa kali sindiran2 tajam haha.
Secara umum debat pertama ini cukup seru. Mulai dari tempat yg terlihat mewah, moderator cerdas ternama, hingga pertanyaan2 yg disiapkan. Tapi ya ngga mungkin gagasan utk 5 tahun ke depan cuma dibahas dalam waktu 2 jam kurang. Dan itu bahkan dibagi kedalam berbagai sesi. Jadi jangan puas dlu yaa! Pelajari terus gagasan mereka. .
.
Dalam hal pakaian, ketiganya punya kekhasan masing-masing. Paslon 1 dengan baju lapangan semi militer, paslon 2 dengan baju lamanya jaman pak jokowi, dan paslon 3 dengan baju lamanya pak anies sebagai menteri. Jadi kalau soal baju Paslon 1 lebih inovatif lah. - sok ngerti fashion banget ya anaknya wkwk
Dalam hal penampilan pun demikian. Semua punya gaya yg unik dan berbeda. Paslon 1 ahy nya tegang, bu sylvi rileks. Paslon 2 keduanya rileks. Paslon 3 pak Anies Rileks, bang Sandi tegang khan maen haha. Memang panggung politik -debat- ini butuh jam terbang. 4 dari 6 calon sudah duluan nyicipin. Dlm segi ini Paslon No. 2 bolehlah paling oke haha. - trus semua orang bertanya ke gue, yakin ris lu ke nomor 2? Wkwk

Dalam hal gagasan. Nah ini dia yg greget. Paslon no.1 gagasannya kurang tersampaikan tapi inti yg gue tangkep tentang pemberdayaan rakyat miskin secara langsung. Paslon no.2 ga terlalu banyak gagasan, karena memang incumbent jadi ingin melanjutkan pembangunan yg sedang berjalan. Paslon no.3 gagasannya menarik. Meski tidak terlalu orisinal, tapi tersampaikan dengan baik. Pembangunan moral dari tingkat anak sekolah sampai dintingkat para pencari, cari nafkah. Dan itu ngena banget gitu. nah, Jadi dalam hal ini Paslon 3 juaranya ihiww! *padahal gue live streaming sesekali buffering haha

Jadi pilihan lu yang mana? Mau jakarta modis dan gaul? Mau jakarta seperti 5 tahun terakhir? atau Jakarta bermoral?

yang penting lu memilih dan sadar akan pilihan lu. karena pilkada pake anggaran juga. Kayak prama juga kalau di unpad. *trus nostalgia*

Salam hangat,
calon sarjana

pict:
f: bang jangan tegang2 napa, malu sama ibu2 tuh

bs: lah iyak, maklum newbie
Share:

Subuh Nasional 1212

Dikutip dari akun instagram @akhwat madani-Masjid Pusdai Kota Bandung Jawa Barat tak muat menampung jamaah Subuh Nasional 1212, Senin (12/12/16) dini hari. Jamaah memadati bagian dalam masjid di lantai utama dan lantai dua. Jamaah membludak sampai ke halaman masjid.
Subuh Nasional 1212 merupakan inisiasi Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI untuk melakukan konsolidasi kekuatan umat Islam untuk bela Negara. Gerakan Subuh 1212 adalah follow up dari Aksi Super Damai Bela Islam di Monas Jakarta pada Jum'at (2/12/16) atau aksi 212.
Di Masjid Pusdai Bandung, acara dimulai sejak jam 03:00 WIB. Sebagian besar jamaah memilih i'tikaf di masjid, sebagian lainnya dari berbagai penjuru memilih menuju lokasi di malam hari. Kegiatan diawali dengan Tahajjud berjamaah, muhasabah, tasusiyah, dan taujih Rabbani dari pengurus GNPF MUI.
Bukan hanya dihadiri masyarakat umum, ada pula Pejabat Negara yang antusias dan berada di shaf depan dalam Gerakan Subuh Nasional 1212 di Masjid Pusdai Bandung ini. Dalam sebuah foto, sang pejabat yang hadir atas nama pribadi karena kemuslimannya ini terlihat santai, bersender di mimbar sembari menyimak taujih Ketua GNPF MUI KH Bachtiar Nasir.
Siapakah beliau? Sahabat Fisabilillah pasti mengenalnya.
Beliau menikmati taujih KH Bachtiar Nasir, bersender di mimbar. (YH)
Semoga Allah Ta'ala menjaga para ulama dan pemimpin yang mengajak kita menuju iman dan taqwa serta pasrtisipatif aktif dalam dakwah dan perjuangan Islam.
 
(Beliau adalah Wakil Gubernur Jawa Barat-Dedi Mizwar)
Aamiin ya Rabb
 
Share:

In memoriam (Fidel Castro)

Siapa yang tidak kenal dengan Fidel Castro, Pria yang lahir Biran Provinsi Holguin, merupakan pria legendaris pemimpin revolusi yang berasal dari kuba, beliau merupakan presiden Negara Cuba mulai dari 1976 hingga tahun 2008. Beliau lahir pada tanggal 13 Agustus 1926 dan meninggal pada tanggal  25 November 2016 dan di kremasi pada tanggal 26 november 2016. Fidel Castro merupakan seorang revolusionar yang terkenal di cuba, yang menggerakkan massa melalui gerakan bawah tanah. Pasukannya melakukan perlawanan terhadap secara gerilya selama 25 bulan di pegunungan Sierra Maestra.
Berdasarkan informasi yang saya kutip dari website Wikipedia.org Fidel Castro ambil andil dalam dalam upaya kudeta diktator Republik Dominika Rafael Trujillo 1947. Akan tetapi perlawanan ini berhasil diatasi oleh pihak pemerintah republik dominika sehingga mau tidak mau Fidel castro harusmelarikan diri ke New York (Amerika serikat) agar tidak dihabisi oleh lawan politiknya. Pada 1950 Fidel Castro meraih gelar Doktor di bidang hukum, selama menuntut ilmu kebobrokan politik masih saja terus terjadi di Cuba sehingga pada tahun 1952 Cuba secara resmi dipimpin oleh Fulgencio Batista melalui jalan kudeta. Melihat hal tersebut Fidel Castro tidak tinggal diam, maka di tahun itu juga tahun 1952 dia mulai melakukan aksi protes kepada pemerintahan cuba dan memimpin gerakan bawah tanah anti-pemerintah atas pengambil-alihan kekuasaan lewat kudeta oleh Fulgencio Batista. Dan pada tahun 1953, ia memimpin serangan ke barak militer Moncada Santiago de Cuba, namun gagal. Sebanyak 69 orang dari 111 orang yang ambil bagian dalam serbuan itu tewas dan ia dipenjara selama 15 tahun.




Setelah mendapatkan pengampunan dan dibebaskan pada 15 Mei 1955, ia langsung memimpin upaya penggulingan diktator Batista. Perlawanan ini kemudian dikenal dengan Gerakan 26 Juli. Pada 7 Juli 1955, ia lari ke Meksiko dan bertemu dengan pejuang revolusioner Che Guevara. Bersama 81 orang lainnya, ia kembali ke Kuba pada 2 Desember 1956 dan melakukan perlawanan gerilya selama 25 bulan di Pegunungan Sierra Maestra. Di luar Kuba, Castro mulai menggalang kekuatan untuk melawan dominasi USA dan bekas negara Uni Soviet. Setelah runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1991, cita-cita dan impiannya mulai diwujudkan dengan bertemu Hugo Chaves di Venezuela dan Evo Morales dari Bolivia. Menjelang hari ulang tahunnya ke-80 yang jatuh pada 13 Agustus 2006, ia menyerahkan tampuk kepemimpinannya untuk sementara waktu kepada adiknya. Praktis, Raul merangkap jabatan, yakni sebagai Presiden Cuba dan Menteri Pertahanan Kuba. Penyerahan kekuasaan ini merupakan pertama kali sejak ia memerintah Kuba pada 1959. Castro juga meminta perayaan ulang tahunnya yang ke-80 ditunda sampai 2 Desember 2006. Padahal, pesta meriah selama empat hari di jalan-jalan utama Havana sudah disiapkan, termasuk konser megah dari musisi dan penyanyi Amerika Latin. Pada 19 Februari 2008, lima hari sebelum mandatnya berakhir, Castro menyatakan tidak akan mencalonkan diri maupun menerima masa bakti baru sebagai presiden atau komandan angkatan bersenjata Kuba. Jabatannya digantikan oleh adiknya, Raul Castro.
Akan tetapi di hari kematiannya banyak sekali pemimpin dunia dan para sahabatnya tidak mau mengahadiri pemakamannya, sebut saja Presiden Amerika (Barrack Obama), Presiden Rusia (Valdimir Putin), Perdana Menteri Inggris Theresa May, Presiden Prancis Francois Hollande dan Kanselir Jerman Angela MerkelPerdana Menteri Kanada Justin Trudeau, yang ayahnya sahabat baik Castro, Pemimpin Komunis Presiden Cina Xi Jinping , Presiden Vietnam, Tran Dai Quang, Pemimpin Korea Utara, Kim Jung-un , Sahabat Castro lainnya, Perdana Menteri India, Narendra Mod yang hadir hanya didominasi pemimpin dari Amerika Selatan dan presiden Afrika Selatan serta Zimbabwe



Share:

Bung Hatta Teladan Beta

AKU PELAYAN BUKAN PENGUASA
Oleh: Hasan Tarmizi
Genap sudah 34 tahun sejak kepergian salah seorang bapak proklamator kita. Bapak yang sudah merintis pergerakan kemerdakaan indonesia sejak usia mudanya. Bapak yang rela keluar masuk penjara serta keluar masuk dari pengasingan demi mewujudkan satu kata impian “Merdeka”. Namanya tidak hanya harum di negaranya, akan tetapi dia dikenal di seluruh penjuru dunia melalui organisasi sosialnya yaitu Indische Vereniging (Perhimpunan Indonesia).
Jika kita mengingat kembali sejarah bangsa Indonesia, kita tentu tidak bisa melupakan jasa bapak proklamator ini, yaitu Muhammad Hatta. Putra Minang kelahiran 12 Agustus 1902  yang besar di Fort de Kock (Bukittinggi), Merupakan seorang pemimpin yang memposisikan dirinya sebagai pelayan masyarakat (public servant) dengan yang senantiasa santun dan  menjunjung tinggi kejujuran serta amanah. “jujur di sini, tidak hanya terbatas pada tidak melakukan praktik KKN selama berkuasa atau menjabat. Namun, lebih dari itu, Bung hatta jujur terhadap hati nuraninya,” kata Rachmawati.
Sikap kejujran bung hatta tercermin ketika beliau memilih mengundurkan diri daripada mempertahankan jabatannya sebagai seorang wakil presiden ketika pemikirannya tidak sepaham dengan Bung Karno. Walaupun demikian mereka tetap berteman dan tetap saling mendukung satu sama lain.
Kisah sepatu bally dan mesin jahit yang tidak terbeli, kisah gaji pensiunan yang sedikit, kisah tagihan listrik, gas, air, dan telepon yang mencekik, kisah uang pengobatan yang ia kembalikan, kisah penolakan tawaran rumah dan kenaikan gaji pensiunan,dan kisah penolakan posisi di World Bank untuk anaknya merupakan sikap seoarang pemimpin yang bersahaja yang tidak mementingkan diri sendiri.
Sungguh sikap yang dicontohkan Bung Hatta adalah sebuah oase bagi negeri ini yang tengah dililit oleh banyak skandal korupsi yang melibatkan banyak pemimpin saat ini. Alih-alih meneladani sikap Bung Hatta, pemimpin saat ini justru semakin kaya saja ketika menjabat. Anak istrinya memiliki berbagai perusahaan. Menjadi direksi atau komisaris disana sini. Punya saham dimana-mana. Bagi-bagi proyek kepada sanak famili sehingga keluarga besarnya menjadi penguasa mutlak sebuah daerah. Pada akhirnya terciptalah dinasti. Istri atau suaminya, anak, ipar, saudara lainnya banyak yang menjadi anggota legislatif, pemimpin daerah, punya kontraktor dan lain sebagainya. Sungguh sebuah rasa sayang keluarga yang salah kaprah, dan kitalah sebagai rakyat yang menanggung semua akibatnya. Sungguh tragis.
Ketika negeri ini sedang dilanda wabah korupsi. Ketika korupsi masih massif dan sangat sistematis. Ketika partai politik hanya mementingkan kepentingan pribadi dan partainya. Dan ketika presiden tunduk kepada partainya. Maka hari ini tidak lain dan tidak bukan yang kita rindukan sosok pemimpin seperti bung hatta, dan sosok pemuda seperti Bung Hatta. Pemuda yang berani tampil di depan untuk melakukan pergerakan demi kemajuan negerinya.
Pemuda adalah orang yang mempunyai potensi luar biasa dari mulai berprestasi, ber Inovasi dan Berkreasi. Ditengah-tengah keadaan seperti yang sedang dialami bangsa kita ini, membangun integritas menjadi sebuah hal yang wajib. Pemuda mempunyai poin yang lebih dalam masalah membangun integritas, karena kembali kita ingat bahwa para pemuda lah yang nantinya akan memimpin bangsa ini ke depannya. Integritas dimulai dengan hal cukup sederhana namun tak sesederhana saat mengucapkannya yaitu “kejujuran”.  Integritas berhubungan erat dengan kejujuran karena integritas merupakan bersikap, berpikir dan melakukan hal yang benar. Pemuda memiliki kekuatan besar untuk membangun bangsa  ini, untuk mari kita bersatu dari Sabang sampai Merauke. Pemuda harus memiliki semangat tak terhingga, kemauan yang luar biasa, pemikiran cerdas nan luar biasa juga akhlaq baik yang paling utama.
Wahai pemuda dan para pemimpin kami, mari kita berkaca kepada pendahulu kita, yang rela berjuang untuk negerinya tanpa mengharapkan imbalan sepeser pun, dia adalah Muhammad Hatta. Mari kita bangkit, mari kita kumpulkan kembali batu bata penyusun bangsa ini, dan hari ini mari kita berkarya untuk Indonesia yang Lebih Baik. Aku pelayan bukan penguasa. Bung Hatta Teladan Beta.




Sumber :
artikelnya Lusy Pebrianti
gambar : kitabisa.com


Share:

Sutan Syahrir "Negarawan Yang Terlupakan"


Negarawan Humanis, Demokrat Sejati yang mendahuui zamannya itu namanya Sutan Syahrir, siapa yang tidak kenal dengan sutan syahrir, seorang pahlawan, politikus, negarawan yang namanya tidak terlalu mencuat ke publik karena dibayang-bayangi nama besar Soekarno dan Moh. Hatta. 
Sutan Syahrir atau yang lebih akrab dipanggil Bung Syahrir. Merupakan Pahlawan Nasional kelahiran Ranah Minang 5 Maret 1909 tepatnya di Padang Panjang. Bung Syahrir seorang negarawan, Seorang pemikir yang mendahului zamannyayang memandang politik bukan hanya sebagai proyek, tetapi kehidupan itu sendiri. Ia seorang demokrat sejati dan pejuang kemanusiaan yang berpandangan bahwa nasionalisme harus tunduk pada kepentingan demokrasi. Tanpa demokrasi nasionalisme akan kembali bersekutu dengan feodalisme yang mengarah fasisme. Maka, lahirlah apa yang dinamakannya sebagai sosialisme-demokrasi atau sosialisme kerakyatan. Kunci sosialisme kerakyatan adalah ”kemanusiaan”. Menurut Sjahrir, kemanusiaan ialah kepercayaan pada persamaan, keadilan, kerja sama sesama manusia.

Bung Syahrir seorang politikus dengan prinsip tidak pernah mendendam, hal yang sangat kontras sekali dengan para politukus di zaman sekarang ini. cita-cita beliau hanya ingin mensejahterakan rakyat. walaupun sering berbeda pendapat dan bertengkar dengan Bung Karno . Beliau sama sekali tidak pernah menaruh rasa benci kepada bung karno karena sejatinya tujuannya hanya ingin mensejahterakan rakyat. 

Pengasingannya dipenjara dari tahun 1962 hingga 1965 merupakan akhir perjuangannya. hal ini disebabkan kasus PRRI tahun 1958, hubungan Sutan Syahrir dan Presiden Soekarno memburuk sampai akhirnya partainya PSI dibubarkan pada tahun 1960. Tahun 1962 hingga 1965, Syahrir ditangkap dan dipenjarakan tanpa diadili sampai menderita stroke. Setelah itu Syahrir diizinkan untuk berobat ke Zurich Swiss, salah seorang kawan dekat yang pernah menjabat wakil ketua PSI Sugondo Djojopuspito mengantarkannya di Bandara Kemayoran dan Syahrir memeluk Sugondo dengan air mata. Sjahrir akhirnya meninggal di Swiss pada tanggal 9 April 1966.

Karir politik Sjahrir bisa digambarkan sebagai berikut : Sjahrir telah meraih posisi terkemuka dan mengalami kemerosotan pada usia dini. Dibuang ke Boven Digul pada usia 25 tahun. Diangkat selaku perdana menteri pada usia 36 tahun, disingkirkan dari jabatan negara pada usia 40 tahun. Sejarah mencatat bahwa Sjahrir sempat menjalani tahan rumah pada era Soekarno karena partai bentukannya saat itu ( Partai Sosialis Indonesia ) dianggap terlibat dalam peristiwa PRRI/Parmesta.



Sumber: Kompas, Wikipedia, sekedarcatatan.net (gambar)
Share:

Siapa Profesor Termuda di USA???

Profesor Termuda Di Amerika Serikat

Assalamualaikum......
bagaimana kabar pengunjung blog berbagi itu indah semua.....??

kemaren tak sengaja saya surfing di internet, dan mengundang decak kagum saya..
ternyata profesor termuda di Amerika Serikat adalah orang indonesia, dan beliau berasal dari daerah saya, yaitu Sumatera Utara.
ketika saya mengetahui bahwa beliau berasal dari SMA 1 Soetomo, saya teringat masa2 SMA, Masa2 olympiade tingkat Provinsi, dimana Saingan terberat di sumatera utara itu adalah SMA 1 Soetomo,
pantas mereka menjadi SMA terfavourite di SUmatera Utara, karena terbukti Alumnus bisa menjadi profesor termuda di Amerika Serikat
Namanya Nelson Tansu, beliau meraih gelar Profesor di bidang Electrical Engineering di Amerika sebelum berusia 30 tahun. Karena last name-nya mirip nama Jepang, banyak petinggi Jepang yang mengajaknya "pulang ke Jepang" untuk membangun Jepang. Tapi Prof. Tansu mengatakan kalau dia adalah pemegang paspor hijau berlogo Garuda Pancasila. Namun demikian, ia belum mau pulang ke Indonesia. Kenapa?
Nelson Tansu lahir di Medan , 20 October 1977. Lulusan terbaik dari SMA Sutomo 1 Medan. Pernah menjadi finalis team Indonesia di Olimpiade Fisika. Meraih gelar Sarjana dari Wisconsin University pada bidang Applied Mathematics, Electrical Engineering and Physics (AMEP) yang ditempuhnya hanya dalam 2 tahun 9 bulan, dan dengan predikat Summa Cum Laude. Kemudian meraih gelar Master pada bidang yang sama, dan meraih gelar Doktor (Ph.D) di bidang Electrical Engineering pada usia 26 tahun. Ia mengaku orang tuanya hanya membiayai-nya hingga sarjana saja. Selebihnya, ia dapat dari beasiswa hingga meraih gelar Doktorat. Dia juga merupakan orang Indonesia pertama yang menjadi Profesor di Lehigh University tempatnya bekerja sekarang.
Thesis Doktorat-nya mendapat award sebagai "The 2003 Harold A. Peterson Best ECE Research Paper Award" mengalahkan 300 thesis Doktorat lainnya. Secara total, ia sudah menerima 11 scientific award di tingkat internasional, sudah mempublikasikan lebih 80 karya di berbagai journal internasional dan saat ini adalah visiting professor di 18 perguruan tinggi dan institusi riset. Ia juga aktif diundang sebagai pembicara di berbagai even internasional di Amerika, Kanada, Eropa dan Asia .
Karena namanya mirip dengan bekas Perdana Menteri Turki, Tansu Ciller, dan juga mirip nama Jepang, Tansu, maka pihak Turki dan Jepang banyak yang mencoba membajaknya untuk "pulang". Tapi dia selalu menjelaskan kalau dia adalah orang Indonesia . Hingga kini ia tetap memegang paspor hijau berlogo Garuda Pancasila dan tidak menjadi warga negara Amerika Serikat. Ia cinta Indonesia katanya. Tetapi, melihat atmosfir riset yang sangat mendukung di Amerika , ia menyatakan belum mau pulang dan bekerja di Indonesia . Bukan apa-apa, harus kita akui bahwa Indonesia terlalu kecil untuk ilmuwan sekaliber Prof. Nelson Tansu.
Ia juga menyatakan bahwa di Amerika, ilmuwan dan dosen adalah profesi yang sangat dihormati di masyarakat. Ia tidak melihat hal demikian di Indonesia . Ia menyatatakan bahwa penghargaan bagi ilmuwan dan dosen di Indonesia adalah rendah. Lihat saja penghasilan yang didapat dari kampus. Tidak cukup untuk membiayai keluarga si peneliti/dosen. Akibatnya, seorang dosen harus mengambil pekerjaan lain, sebagai konsultan di sektor swasta, mengajar di banyak perguruan tinggi, dan sebagianya. Dengan demikian, seorang dosen tidak punya waktu lagi untuk melakkukan riset dan membuat publikasi ilmiah. Bagaimana perguruan tinggi Indonesia bisa dikenal di luar negeri jika tidak pernah menghasilkan publikasi ilmiah secara internasional?
Prof. Tansu juga menjelaskan kalau di US atau Singapore , gaji seorang profesor adalah 18-30 kali lipat lebih dari gaji professor di Indonesia . Sementara, biaya hidup di Indonesia cuma lebih murah 3 kali saja. Maka itu, ia mengatakan adalah sangat wajar jika seorang profesor lebih memilih untuk tidak bekerja di Indonesia . Panggilan seorang profesor atau dosen adalah untuk meneliti dan membuat publikasi ilmiah, tapi bagaimana mungkin bisa ia lakukan jika ia sendiri sibuk "cari makan".

(ini copas dari blog teman, sudah ijin tapi saya lupa nama blognya dia, jadi maaf gak dicantumin alamat blog asalnya). 
http://trihanifa.blogspot.com/2013/07/profesor-termuda-di-as-ternyata-orang.html
Share:

Labels

Recent Posts

Sponsorship