Objek Wisata Terbaru di Mandailing Natal (Taman Raja Batu)

Taman Raja Batu merupakan objek wisata terbaru yang ada di Mandailing Natal, Sumatera Utara. Taman Raja Batu merupakan objek wisata buatan yang memanfaatkan lahan kosong yang terletak disekitaran komplek kantor bupati. Areal kosong ini disulap menjadi sebuah taman nan cantik dan elegan. J
Sumber : Laman Instagram @yusninamlbs
Lokasi objek wisata Taman Raja Batu berdekatan dengan objek wisata Tapian Siri-Siri Syariah. Hal ini menjadi salah satu daya tarik bagi pengunjung untuk menjadikan Taman Raja Batu sebagai tempat liburan akhir pecan keluarga. Sekarang timbul pertanyaan dibenak para wisatawan, kira-kira apa yang bisa saya nikmati ditempat wisata yang baru ini ?
Nah, di Taman Raja Batu ini, pengunjung bisa duduk nyantai di batu dengan ukuran besar sambil berteduh dibawah pepohonan. Diiringi dengan lantunan suara angin sepoi-sepoi khas perbukitan serta suara gemerincing sungai tapian siri-siri. Mata kita akan diajak untuk berkelana melihat keindahan bukit yang berjejer rapi atau yang disebut dengan bukit barisan.
Objek Wisata Taman Raja Batu akan diresmikan bertepatan dengan hari ulang tahun Mandailing Natal tanggal 12 Maret 2017 mendatang.  Selain peresmian taman raja batu,akan diadakan pertunjukan berbagai kebudayaan dari mandailing natal seperti gordang sambilan dan tor tor.

Jika ingin berkunjung ke tempat ini, jangan lupa untuk membekali diri dengan kamera untuk mengabadikan keindahan alam mandailing Natal. Terakhir Semoga Mandailing Natal menjadi "Madina yang madani, Negeri Beradat, dan Taat Beribadat"
Share:

HARI KASIH SAYANG ALA RASULULLAH

HARI KASIH SAYANG ALA RASULULLAH
Oleh: @aheryawan

“Hari ini adalah hari kasih sayang!”. Itulah deklarasi Rasulullah SAW pada saat momentum Fathu Makah, hari penaklukan Mekah yang merupakan revolusi terdamai sepanjang sejarah.
Itulah hari ketika Rasulullah SAW dengan sepenuh cinta memberikan pengampunan massal kepada masyarakat Mekah yang selama ini memusuhi dan memeranginya.
Mekah pun menjadi saksi berbondong-bondongnya manusia masuk agama Allah. Tasbih, tahmid dan istighfar pun terucap lirih dari lisan Rasulullah dan semua orang yang besertanya
(QS 110:1-3).
Demikianlah Hari Kasih Sayang Ala Rasulullah menampakkan wujudnya yang menawan berupa ketundukan dan kepasrahan kepada-Nya. Hari kasih sayang sejatinya merupakan perwujudan misi Rasulullah yaitu rahmatan lil ‘alamin (menebar kasih sayang untuk semesta alam).

Hari Kasih Sayang Ala Rasulullah pun mewujud dalam bentuk ketegasan penolakan terhadap kemaksiatan dan penolakan terhadap pergaulan bebas yg membahayakan. Buktinya adalah kisah Fadhalah yang masuk Islam di hadapan Rasulullah pada hari kasih sayang / Futuh Makkah.
Saat Fadhalah di tengah perjalanan kembali ke rumahnya, dia melewati rumah seorang wanita yang dicintainya (pacarnya), wanita itu memanggil Fadhalah dan mengajaknya berkencan. Tapi dari lisan Fadhalah keluar untaian syair ini:
Dia berkata: Marilah kita ngobrol!
Tidak!, jawabku
Allah dan Islam telah melarangku
Aku baru saja melihat Muhammad
Di hari penaklukan
Hari dihancurkannya semua berhala
Agama Allah itu sangat jelas dan nyata
Sedang kemusyrikan adalah kegelapan
.
Wujud Hari Kasih Sayang Ala Rasulullah itu ternyata bukan dengan pergaulan yg membahayakan dan kemaksiatan, tapi justru dengan ketaatan dan ketundukan kepada-Nya, kapan pun dan di manapun, sehingga setiap hari menjadi Hari Kasih Sayang Ala Rasulullah.
Sumber : Laman Instagram Ahmad Heryawan (Gubernur Jawa Barat)


Share:

Malcom X "Da'i Amerika"

"Dan sesungguhnya 'amal-'amal itu ditentukan oleh penutupnya." (HR Ahmad)
Malcolm X adalah nama yang menyejarah tentang kelamnya hidup di alam zhalim rasisme, nistanya diri yang kehilangan arah, berlikunya jalan menuju cahaya, panjangnya masa ketertipuan oleh lentera palsu, dan singkatnya manis iman bersama kebenaran sejati.
Tapi sependek apapun, itulah penutup indah, husnul khatimah, yang membuat nama Hajj Malik Al Syabaz abadi sebagai da'i Amerika yang membawakan hidayah Islam dan berjuta orangpun mendoakannya.
Lahir di Omaha, Nebraska, 19 Mei 1925, saat dia masih kecil ayahnya dinyatakan mati kecelakaan, dengan kesaksian beberapa orang menyebut kelompok rasis kulit putihlah yang mendorongnya hingga tertabrak trem. Tunjangan tak dibayarkan, hidup berpindah-pindah dalam ancaman Ku Klux Klan, ibunya mengalami gangguan jiwa, lalu dia dan saudara-saudaranya harus pindah dari satu panti asuhan ke rumah yatim yang lain. Menjadi peraih nilai terbaik di sekolahnya, sang guru berkata padanya, "Cita-citamu menjadi pengacara, mustahil untuk seorang kulit hitam." Diapun keluar dan memulai berbagai kejahatan terhadap kulit putih, pencurian, kekerasan, bahkan menurut biografi terbarunya jatuh pula dalam kenistaan hubungan sejenis karena kesulitan ekonomi. Fase terkelam hidup ini diakhiri dengan vonis 10 tahun penjara. Dan dari penjara itu, dia mengenal Nation of Islam.
Begitu keluar, dia bergabung dengan organisasi yang dipimpin oleh Elijah Muhammad itu dan menjadi juru bicara utamanya yang begitu karismatik. Ajaran Nation of Islam selain 'diwarnai sedikit' nilai Islam, justru meliputi pula supremasi kulit hitam yang adalah insan asli bumi, kulit putih itu iblis, dan bahwa Elijah adalah Nabi yang diutus sebagai Juru Selamat. Selama 12 tahun, Malcolm mendakwahkan hal batil ini, dan interaksinya yang kian luas membuat dia diajak berdiskusi oleh para muslim sunni dari Timur Tengah dan Afrika. "Pada usiaku yang ke-39", ujar Malcolm seperti ditulis dalam Autobiografinya yang disunting Alex Haley, "Aku berada di kota suci Makkah. Saat itulah, untuk pertamakali dalam hidupku, aku berdiri di hadapan Yang Mahakuasa dan merasa menjadi manusia utuh." "Perjalanan haji telah membuka cakrawala berpikirku. Allah menganugerahkan cara pandang baru selama 2 pekan di Tanah Suci. Aku melihat hal yang tak pernah kulihat selama 39 tahun hidup di Amerika Serikat. Aku melihat semua ras dan warna kulit bersaudara, beribadah kepada satu Tuhan tanpa menyekutukanNya. Benar pada masa lalu aku bersikap benci pada semua orang kulit putih namun itu karena ketidaktahuan. Sekarang aku tahu bahwa ada orang kulit putih yang ikhlas dan mau bersaudara dengan orang negro. Kebenaran Islam telah menunjukkan kepadaku bahwa kebencian membabi buta kepada semua orang putih adalah sikap salah sepertihalnya jika sikap itu dilakukan orang kulit putih terhadap orang negro." Pangeran Mahkota Faisal ibn 'Abdil 'Aziz Al Sa'ud menerima Malcolm sebagai tamu negara. Seperti penghormatan yang diterimanya dari pemimpin berbagai negara ketika masih menjadi pemimpin Nation of Islam, seusai haji dia diminta berkeliling mengunjungi Mesir, Ethiopia, Tanganyika, Nigeria, Ghana, Guinea, Sudan, Senegal, Liberia, Aljazair, dan Maroko. Dalam perjalanan pulang dia mampir di Perancis dan Inggris di mana pidatonya tentang Islam dan perjuangan kesetaraan disambut riuh
Malcolm X akhirnya mendirikan Muslim Mosque Inc., dan Organization of Afro-American Unity pada 28 Juni 1964. Pada 21 Februari 1965, pada saat akan memberi ceramah di sebuah hotel di New York, Malcolm X tewas diujung peluru tiga orang Afrika-Amerika yang ironisnya dia perjuangkan nilai-nilai dan hak-haknya. Para fanatis Nation of Islam diduga berada di balik pembunuhannya.
Meski dia wafat di usia yang baru 39 tahun dan baru amat sebentar membaktikan diri bagi dakwah, gaung perjuangan Malcolm terus bergema. Atas pengaruh Malcolm, Warith Deen Muhammad yang menggantikan Ayahnya memimpin Nation of Islam pada 1975 membubarkan perkumpulan itu, lalu pada 1978 memimpin ratusan ribu anggotanya hijrah menjadi muslim sunni sejati, menjadikan tahun itu sebagai "tahun muallaf" terbesar sepanjang sejarah dakwah di AS. Sesungguhnya 'amal-'amal kita dilihat di penghujungnya; dan saya merasa begitu kerdil ketika menziarahi makam Malcom X hari ini
Dikutip dari laman Instagram Ustadz Salim A Fillah (@salimafillah)


Share:

Recent Posts

Sponsorship