1.
Serial
Advanced Technology Attachment (SATA)
SATA
merupakan interface hardisk yang menggunakan teknologi serial (data dikirim
secara berurutan dengan sistem paket bit data). Dengan teknologi serial,
transfer data di dalam sistem Hardisk menjadi lebih cepat dan efisien. Saat ini
terdapat beberapa tipe sata yaitu SATA1 (transfer rate sebesar 150MB/s) SATA2
(transfer rate sebesar 300 MB/s) dan SATA3 (transfer rate mencapai 600 MB/s). Perangkat SATA1 bisa dipasang di SATA
2 maupun sebaliknya. Tp dgn pengurangan kecepatan tentunya. Jadi klo
harddisknya Sata2 sedangkan Mobo Sata1 standar yang dipake adalah Sata1 karena
Harddisk dengan teknologi Sata2 itu backward compatible dengan teknologi
sebelumnya yaitu Sata1.
Dibanding
ATA, Teknologi SATA tidak hanya unggul dalam hal kecepatan saja, tetapi ada
beberapa keunggulan lain seperti : SATA
bersifat hot plug, dapat dipasang dan dilepas saat komputer masih hidup. Kabel SATA
lebih tipis dan panjang maksimal sampai dengan 1 meter, sedangkan kabel ATA
hanya sampai 18 inch. Konektor yang menyerupai konektor USB
lebih mudah dipasang daripada kabel ATA yang memiliki konektor 40 pin. Konsumsi
tegangan listrik yang lebih rendah, dimana SATA hanya menggunakan 0.25 Volt
sedangkan ATA menggunakan 5 Volt.
2.
Small Computer System Interface (SCSI)
Small Computer System Interface (SCSI) merupakan set standar untuk
menghubungkan secara fisik dan mentransfer Data antara Komputer dan
periferal . SCSI mendefinisikan perintah, protokol (komputer) dan
antarmuka listrik dan optika . SCSI ini paling sering digunakan untuk
Cakram Keras, tetapi dapat menghubungkan berbagai perangkat lain, termasuk
pemindai dan drive CD.
SCSI
mendefinisikan set perintah secara spesifik untuk jenis periferal, sesuatu yang
"tidak diketahui – unknown¬" sebagai salah satu jenis yang mengartikan
bahwa secara teori dapat digunakan sebagai antarmuka ke hampir
perangkat apapun, namun standar ini sangat pragmatis dan ditujukan terhadap
persyaratan komersial . Setiap perangkat melekat pada bus komputer SCSI
dengan cara yang sama, terhitung sampai dengan 8 atau 16 perangkat yang dapat
menempel pada bus komputer tunggal. SCSI menggunakan [sinyal|sinyal
elektrik] berjabat tangan antar perangkat, SCSI-1, SCSI-2 memiliki pilihan
untuk memeriksa kesalahan paritas. protokol(komputer) SCSI mendefinisikan
komunikasi dari (nama host ke nama host), (nama host ke periferal),
kemudian (periferal ke periferal). Namun sebagian besar periferal yang
secara khusus merupakan target SCSI, tidak mampu bertindak sebagai insiator
SCSI - tidak dapat melakukan transaksi SCSI sendiri.
Oleh
karena itu, komunikasi periferal to periferal jarang terjadi, tapi mungkin
juga terjadi pada aplikasi SCSI umum. The Symbios Logic chip 53C810 adalah
contoh dari antarmuka PCI nama host yang dapat bertindak sebagai
target SCSI.
3.
Solid State Drive (SSD)
Solid-state
drive (disingkat SSD), penggerak zadat, atau kandar zadat adalah media penyimpanan data yang
menggunakan nonvolatile memory sebagai media dan tidak menggunakan
cakram magnetis seperti cakram keras konvensional.
Berbeda dengan volatile memory (misanya RAM), data yang tersimpan
pada SSD tidak akan hilang meskipun daya listrik tidak ada.
sumber gambar : dika.cikul.or.id |
Dari
sisi sifatnya, SSD dapat digolongkan menjadi dua, yaitu berbasis flash dan
berbasis DRAM (Dynamic Random Access Memory). Di pasaran saat ini banyak
kita temui teknologi SSD berbasis flash, misalnya Flash disk, Secure Digital (SD) Card, Micro SD Card, Multi Media Card dan Compact Flash (CF).
Sementara SSD dengan ukuran fisik sebesar hard-disk konvensional, yaitu ukuran
1,8 inci dan 2,5 inci dengan kapasitas hingga diatas 128 GB, sejak tahun 2008
sudah mulai populer di pasaran seiring dengan harganya yang makin terjangkau.
SSD berbasis flash memanfaatkan sejumlah kecil DRAM untuk cache yang dipakai untuk menyimpan informasi
tentang penempatan blok data serta informasi wear
levelling (sebuah teknik
untuk memperpanjang usia pemakaian memori berbasis flash). Sementara pada SSD
dengan kinerja tinggi biasanya juga dilengkapi dengan penyimpanan daya listrik
sementara (energy storage).
Komponen
ini umumnya disusun dari rangkaian kapasitor atau baterai yang berfungsi untuk
memindahkan data dari cache SSD ke flash memory saat komputer dimatikan/ mati mendadak
(jika berbasis kapasitor) atau untuk menyimpan data sementara dalam cache (jika
menggunakan baterai).
a)
SSD Berbasis Flash
Data
dalam SSD berbasis flash biasanya disimpan dalam sel memori pada chip. Dalam
kelompok ini ada dua macam jenis sel memori yang umum digunakan, yaitu jenis
MLC (Multi Level Cell) dan SLC (Single Level Cell). SSD jenis MLC
biasanya lebih murah dibandingkan dengan yang berbasis SLC. Hal ini disebabkan
MLC menyimpan data sebesar 3 bit atau lebih setiap selnya, sedangkan untuk SLC
hanya 1 bit saja, sehingga biaya per giga byte-nya menjadi lebih rendah.
Sedangkan
SSD jenis SLC berharga lebih mahal,namun tipe ini memiliki kelebihan tersendiri
jika dibandingkan dengan jenis MLC, yaitu kecepatan transfer data yang lebih
tinggi, konsumsi daya yang lebih rendah dan daya tahan sel memori yang lebih
lama. Salah satu penyebab mahalnya harga SLC ini adalah ongkos pembuatan yang
lebih tinggi per giga byte-nya mengingat SSD jenis SLC hanya mampu menyimpan
data dengan jumlah yang lebih sedikit per selnya.
b)
SSD Berbasis DRAM
SSD
dengan teknologi ini memiliki kecepatan akses data yang sangat tinggi (umumnya
kurang dari 1 mili detik). Perangkat ini biasanya dilengkapi dengan baterai
internal dan sistem penyimpanan data cadangan untuk memastikan tetap adanya
data dalam SSD saat komputer dimatikan atau mati mendadak. Dalam kondisi ini,
baterai dalam SSD akan memasok daya bagi rangkaian sel untuk menyalin semua
informasi dari DRAM ke perangkat penyimpanan cadangan. Saat komputer dinyalakan
lagi, semua informasi ini akan dikembalikan lagi ke DRAM. Ada banyak kelebihan Solid State Drive jika dibandingkan dengan
hard-disk konvensional, diantaranya adalah:
-
Waktu mulai bekerja (start-up) yang lebih cepat.
Hal ini berdampak pada akses data yang lebih tinggi, keterlambatan/ penundaan
membaca data (latency) yang lebih rendah dan waktu pencarian data (seek
time) yang jauh lebih cepat.
-
Tidak memiliki bising/ dengung (noise) mengingat
tidak adanya komponen yang bergerak.
-
Lebih hemat daya listrik, meskipun untuk SSD berbasis
DRAM masih diperlukan catu daya yang cukup tinggi, namun jika dibandingkan
dengan hard-disk konvensional masih jauh lebih hemat energi.
-
Lebih kebal terhadap guncangan, getaran, dan temperatur
yang tinggi.
-
Dengan kapasitas penyimpanan yang sama, SSD memiliki
bobot yang lebih ringan dan ukuran fisik yang lebih ramping jika dibandingkan
dengan hard-disk biasa (khususnya saat ini hingga ukuran penyimpanan 256 GB)
sehingga lebih portable untuk notebook dan mobile
external storage.
-
Karena dapat menyimpan data meskipun catu daya tidak
ada, kelak teknologi SSD ini jika digabungkan dengan teknologi Memristor (Memory
Transistor) membuka kemungkinan tercapainya pembuatan sebuah komputer yang
dapat dihidup-matikan layaknya sebuah televisi, sehingga istilah start-up, shut down, hang, blue screen dan sejenisnya hanya menjadi catatan
sejarah untuk anak cucu kita.
Sumber :
Wikipedia.org
No comments:
Post a Comment