Siapa
yang tidak kenal dengan Fidel Castro, Pria yang lahir Biran Provinsi Holguin,
merupakan pria legendaris pemimpin revolusi yang berasal dari kuba, beliau
merupakan presiden Negara Cuba mulai dari 1976 hingga tahun 2008. Beliau lahir
pada tanggal 13 Agustus 1926 dan meninggal pada tanggal 25 November 2016
dan di kremasi pada tanggal 26 november 2016. Fidel Castro merupakan seorang
revolusionar yang terkenal di cuba, yang menggerakkan massa melalui gerakan
bawah tanah. Pasukannya melakukan perlawanan terhadap secara gerilya selama 25
bulan di pegunungan Sierra Maestra.
Berdasarkan informasi yang saya
kutip dari website Wikipedia.org Fidel Castro ambil andil dalam dalam upaya
kudeta diktator Republik Dominika Rafael Trujillo 1947. Akan
tetapi perlawanan ini berhasil diatasi oleh pihak pemerintah republik dominika
sehingga mau tidak mau Fidel castro harusmelarikan diri ke New York
(Amerika serikat) agar tidak dihabisi oleh lawan politiknya. Pada
1950 Fidel Castro meraih gelar Doktor di bidang hukum, selama menuntut
ilmu kebobrokan politik masih saja terus terjadi di Cuba sehingga pada tahun
1952 Cuba secara resmi dipimpin oleh Fulgencio Batista melalui jalan kudeta.
Melihat hal tersebut Fidel Castro tidak tinggal diam, maka di tahun itu juga
tahun 1952 dia mulai melakukan aksi protes kepada pemerintahan cuba dan
memimpin gerakan bawah tanah anti-pemerintah atas pengambil-alihan kekuasaan
lewat kudeta oleh Fulgencio Batista. Dan pada tahun 1953,
ia memimpin serangan ke barak militer Moncada Santiago de Cuba, namun gagal.
Sebanyak 69 orang dari 111 orang yang ambil bagian dalam serbuan itu tewas dan
ia dipenjara selama 15 tahun.
Setelah mendapatkan pengampunan
dan dibebaskan pada 15 Mei 1955, ia langsung memimpin upaya penggulingan
diktator Batista. Perlawanan ini kemudian dikenal dengan Gerakan 26 Juli. Pada
7 Juli 1955, ia lari ke Meksiko dan bertemu dengan pejuang
revolusioner Che Guevara. Bersama 81 orang lainnya, ia kembali ke Kuba pada 2
Desember 1956 dan melakukan perlawanan gerilya selama 25
bulan di Pegunungan Sierra Maestra. Di luar Kuba, Castro mulai menggalang
kekuatan untuk melawan dominasi USA dan bekas negara Uni Soviet.
Setelah runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1991, cita-cita dan impiannya mulai
diwujudkan dengan bertemu Hugo Chaves di Venezuela dan Evo Morales dari Bolivia. Menjelang hari ulang tahunnya ke-80 yang jatuh pada
13 Agustus 2006, ia menyerahkan tampuk kepemimpinannya untuk
sementara waktu kepada adiknya. Praktis, Raul merangkap jabatan, yakni sebagai Presiden Cuba dan Menteri Pertahanan Kuba. Penyerahan kekuasaan ini merupakan
pertama kali sejak ia memerintah Kuba pada 1959. Castro juga meminta perayaan
ulang tahunnya yang ke-80 ditunda sampai 2 Desember 2006. Padahal, pesta meriah
selama empat hari di jalan-jalan utama Havana sudah disiapkan, termasuk konser
megah dari musisi dan penyanyi Amerika Latin. Pada 19 Februari 2008, lima hari
sebelum mandatnya berakhir, Castro menyatakan tidak akan mencalonkan diri
maupun menerima masa bakti baru sebagai presiden atau komandan angkatan
bersenjata Kuba. Jabatannya digantikan oleh adiknya, Raul Castro.
Akan tetapi di hari kematiannya
banyak sekali pemimpin dunia dan para sahabatnya tidak mau mengahadiri
pemakamannya, sebut saja Presiden Amerika (Barrack Obama), Presiden Rusia
(Valdimir Putin), Perdana Menteri Inggris Theresa May, Presiden Prancis
Francois Hollande dan Kanselir Jerman Angela Merkel, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, yang ayahnya sahabat baik
Castro, Pemimpin Komunis Presiden Cina Xi Jinping , Presiden Vietnam, Tran Dai Quang, Pemimpin Korea Utara, Kim
Jung-un , Sahabat Castro lainnya, Perdana Menteri
India, Narendra Mod yang hadir hanya didominasi pemimpin dari Amerika Selatan
dan presiden Afrika Selatan serta Zimbabwe