AKSI BELA RAKYAT 121

Kamis 12 Januari 2017 kemarin menjadi hari yang sangat bersejarah, Kenapa ? Karena kemarin terjadi dua peristiwa yang menurut penulis merupakan peristiwa bersejarah. Pertama pemeriksaan Imam Besar FPI Ustadz Habib Riziq di POLDA JABAR yang berakhir dengan ricuh yang dilakukan oleh Massa GMBI, sebanyak 25 Kader FPI luka-luka dan satu orang luka parah akibat pengoroyokan yang dilakukan oleh anggota GMBI ketika salah seorang kader FPI selesai makan disebuah rumah makan Ampera.
Kemudian peristiwa besar yang kedua adalah demo serentak mahasiswa seluruh Indonesia yang diberi judul aksi bela Negara 121 untuk menuntut kebijakan yang dibuat oleh presiden terkait dengan kenaikan BBM, STNK, dll. Seluruh aktivis mahasiswa diserukan untuk turun kejalan. Seluruh Badan eksekutif mahasiswa (BEM) seluruh Indonesia melakukan aksi 121 di 17 titik diseluruh wilayah Indonesia, tak terkecuali di kota padang, tepatnya di depan Kantor DPRD Sumbar. Namun, untuk  wilayah padang sendiri aksi tersebut tidak hanya diikuti oleh pihak dari lembaga saja . akan tetapi,  juga dari organisasi kepemudaan yang ikut berpartisipasi.(kamis, 12/01/2017)
Aksi 121 ini bertujuan untuk melaksanakan kontrol terhadap kebijakan pemerintah sebagaimana yang tercantum pada fungsi dan peran mahasiswa,  memperjuangkan kesejahteraaan rakyat terkait ketidakefektivan kebijakan pemerintah,melaksanakan dinamika demokrasi di Indonesia, serta sebagai bentuk wujud keresahan rakyat atas kebijakan pemerintah jokowi yang tidak selaras.
Dari data yang berhasil dihimpun, ada lima tuntutan  yang akan mereka sampaikan kepada pemerintah
Pertama, Menolak dengan tegas PP No. 60 tahun 2016 tentang jenis dan tariff atas jenis PNPB dan menuntut presiden jokowi- JK untuk mencabut pp tersebut.
Kedua, Menuntut presiden jokowi-JK untuk membuat kebijakan yang pro terhadap  rakyat.
Ketiga, Mengecam keras pemerintah dan jajarannya yang saling cuci tangan dengan kebijakan yang dibuatnya.
Keempat, Menuntut pemerintah untuk transparansi dan sosialisasi dalam setiap menentukan suatu kebijakan.
Kelima, Menolak kenaikan tariff listrik golongan 900 VA dan mendesak dikembalikannya subsidi untuk tariff listrik golongan 900 VA.
Andre syahputra, ketua BEM fakultas ekonomi universitas bung hatta mengatakan bahwa aksi 121 sebagai aksi bela rakyat yang dilakukan serentak  diseluruh wilayah Indonesia. Dan aksi ini sebagai bentuk keresahan rakyat terhadap kebijakan pemerintah jokowi yang menaikkan harga berbagai barang. Mulai dari bahan bakar minyak(BBM), tariff dasar listrik (TDL), serta kenaikan pengurusan surat kendaraan bermotor , seperti STNK.
Berita : Fenny Anggriani
Share:

No comments:

Post a Comment

Recent Posts

Sponsorship