Pagi
ini penulis dikejutkan dengan sebuah status dari seorang Dosen di salah satu
universitas negeri di Indonesia. Statusnya seperti ini [Amerika diambang “Perang
Saudara”]. Karena rasa penasaran, penulis pun meluncur ke TKP (Maksudnya nyiapin
kompi, trus buku google, J). Nah setelah penulis telusuri, ketemu
tuh di websitenya TEMPO, terbitan 13 Januari 2017.
Berikut
berita yang penulis kutip dari website Tempo.co
Sumber;RUBLIKnews.com |
TEMPO.CO, Jakarta –
Amerika Serikat di ambang perang saudara. Inilah peringatan yang disampaikan
mantan Sekretaris di Kementerian Pertahanan Jerman, Willy Wimmer.
Wimmer, yang juga sekutu dekat Kanselir
Jerman, Angela Merkel, menjelaskan, perang saudara di AS akan terjadi,
mengingat para elite di Washington tengah berjuang keras untuk melengserkan
Trump dari kursi Presiden AS. Menurut Wimmer, kelompok elite ini tengah
meluncurkan kampanye kotor menentang Trump hanya beberapa hari sebelum
pelantikannya sebagai Presiden AS.
Selain itu, orang-orang Demokrat dan
anti-Trump di Partai Republik semakin membangun jaringan untuk menolak Trump
dengan mengaitkan hubungan dekat Trump dengan Rusia.
”Saat Anda menyaksikan situasi di Washington, menurut saya mereka tak ingin, mereka yang gagal dalam pemilihan umum, menerima presiden baru yang namanya Trump. Apa yang sedang terjadi sekarang di Washington sepertinya awal menuju perang saudara,” kata Wimmer, seperti dikutip dari Express.co.uk, 12 Januari 2017.
”Saat Anda menyaksikan situasi di Washington, menurut saya mereka tak ingin, mereka yang gagal dalam pemilihan umum, menerima presiden baru yang namanya Trump. Apa yang sedang terjadi sekarang di Washington sepertinya awal menuju perang saudara,” kata Wimmer, seperti dikutip dari Express.co.uk, 12 Januari 2017.
Politikus dari Partai CDU, partai penyokong
Merkel, itu menyebut Senator John McCain sebagai pemimpin dari penolakan
terhadap Trump terkait dengan kebijakan luar negerinya, khususnya Rusia.
Adapun menurut Wimmer, semua orang di
negara-negara Eropa justru ingin menjalin hubungan baik dengan Rusia saat ini.
”Tidak ada permusuhan antara Rusia dan Eropa.
Permusuhan diolah dengan cara yang sangat artifisial dan cara ini sama dengan
mengolah permusuhan terhadap Trump yang seperti kita lihat saat ini,” kata
Wimmer.
”Ketegangan yang terjadi antara Trump, badan
intelijen, dan Rusia merupakan hari-hari yang sangat dramatis yang pernah
terjadi dalam kehidupan kita,” ujarnya.
Sebelumnya, badan intelijen AS mengungkap
sejumlah bukti tentang keterlibatan Rusia dalam pemilihan Presiden AS pada
November tahun lalu untuk memenangkan Trump. Namun Rusia membantahnya.
Belakangan, muncul dokumen setebal 35 halaman berisi bukti-bukti yang mengklaim Trump tak layak jadi presiden. Namun hasil penelusuran media menunjukkan pembuat dokumen adalah mantan intelijen Inggris, MI16, yang bekerja atas permintaan sekelompok politikus AS.
EXPRESS | GUARDIAN | MARIA RITA
Belakangan, muncul dokumen setebal 35 halaman berisi bukti-bukti yang mengklaim Trump tak layak jadi presiden. Namun hasil penelusuran media menunjukkan pembuat dokumen adalah mantan intelijen Inggris, MI16, yang bekerja atas permintaan sekelompok politikus AS.
EXPRESS | GUARDIAN | MARIA RITA
Sepertinya gejolak
PILPRES di Indonesia kemarin menular ke Amerika Serikat. Kalo isu ini benar,
Amerika Serikat perang saudara, maka siapakah kira-kira the next Negara Adidaya
?
Balas di comment ya
bos
Sumber:https://m.tempo.co/read/news/2017/01/13/116835601/amerika-serikat-di-ambang-perang-saudara
No comments:
Post a Comment