Radio Frequency Identification (RFID)

RFID (Radio Frequency Identification) merupakan suatu metode identifikasi yang bekerja secara otomatis (automatic identification system). RFID bekerja melalui frekuensi radio atau yang lebih dikenal dengan radio frequency. Prosen perpindahan data pada RFID dapat terjadi tanpa harus bersentuhan (contactless) antara piranti yang memuat data yaitu RFID tag dengan pembacanya yaitu RFID reader. RFID dapat berfungsi diberbagai macam kondisi lingkungan yang berbeda dan memberikan tingkat integritas tinggi.
Pada saat ini perhatian terhadap RFID (Radio Frequency Identification) dalam lingkungan organisasi maupun instansi semakin meningkat.RFID digunakan sebagai suatu alat untuk mngontrol secara otomatis suatu rantai kegiatan. Hal ini berguna untuk meningkatkan kinerja organisasi suatu rantai kegiatan. Hal ini berguna untuk meningkatkan kinerja organisasi maupun instansi tersebut. Keuntungan menggunakan RFID ini dapat dicapai dengan menjadikannya sebagai teknologi murah, efektif serta dapat digunakan diberbagai bidang.
Sistem  minimum  RFID  terdiri  dari  dua  komponen  utama  yaitu tag dan reader seperti  yang  ditunjukkan  pada  Gambar  7.  RFID  tag berfungsi sebagai transponder(transmitter  +  responder). RFID  reader  biasanya terhubung dengan sebuah  host  komputer  atau  perangkat  lainnya  yang  memiliki  kecerdasan  untuk memproses lebih lanjut data yang ada dalam tag.

Gambar 7: Sistem minimum RFID

1)      RFID tag/sticker
RFID tag/sticker adalah sebuah benda yang bisa dipasang atau dimasukkan di dalam sebuah produk, hewan atau bahkan manusia. Gambar 8 menunjukkan bentuk dari RFID tag/sticker. Pemasangan tag/sticker ini bertujuan untuk melakukan identifikasi dengan menggunakan gelombang radio.


Gambar 8: RFID tag/sticker
RFID tag  terdiri  atas silicon microprocesso
r,  metal  coil  dan encapsulating material.  Silicon Microprocessor  merupakan sebuah  chip  yang terletak di dalam sebuah tag. Chip ini berisi data berupa informasi yang disimpan secara elektronik.Metal  Coil  merupakan  sebuah  komponen  yang  terbuat  dari  kawat  aluminium. Metal Coil ini berfungsi sebagai antena. Encapsulating Material merupakan bahan yang membungkus tag.
RFID  tag  dapat  dibaca  hingga  beberapa meter selama  tag tersebut  masih bisa terjangkau oleh  reader. Untuk sticker yang penulis pakai pada tugas akhir ini, yaitu sticker dengan frekwensi 125 Khz. Berdasarkan kebutuhan sumber tegangan, RFID tagdibagi menjadi tiga, yaitu:
a.       RFID tag aktif
RFID  tag  aktif  memiliki  sumber  tegangan  sendiri  yaitu  berupa baterai. Daya yang dibutuhkan oleh tag sangat kecil sehingga umur baterai bisa  mencapai  beberapa  tahun  lamanya.  RFID  tag  aktif  memiliki keandalan dan keakuratan yang lebih baik ketika  memancarkan sinyalnya ke  reader.  RFID  tag  aktif  memiliki  sinyal  lebih  kuat  sehingga pemakaiannya dapat digunakan di lingkungan yang sulit terjangkau seperti di  bawah  air.  Kelebihan  lain  dari  RFID  tag aktif adalah  jarak  jangkau pembacaan data yang cukup jauh, bisa sampai 10 meter.
Memori  yang  dimilikinya  juga  lebih  besar  sehingga  bisa menampung  informasi  yang  lebih  besar.  Kelemahan  dari  RFID  tag  aktif adalah ukuran akan menjadi besar karena terdapat baterai tambahan.  Tag ini  memiliki  biaya  produksi  yang  lebih  mahal  untuk  dibuat.  Hal  ini menyebabkan  harga  tag  ini  jauh  lebih  mahal.  Kelemahan  lainnya  adalah masa aktif dari tag ini bergantung pada masa aktif baterai.

b.      RFID tag pasif
RFID  tag  pasif  tidak  memiliki  sumber  tegangan  sendiri.  Sumber tegangan  diperoleh  dari  adanya  energi  RF  (Radio  Frequency)  yang ditransfer dari reader ke tag. Energi RF akan diubah menjadi tegangan DC yang  menjadi sumber tegangan untuk mengaktifkan elemen-elemen  yang ada  di  dalam  tag. 
RFID  tag  pasif  memiliki  jarak  perpindahan  data  yang relatif pendek. RFID  tag pasif  lebih  kecil  dan  lebih  mudah  untuk  diproduksi sehingga harganya cenderung lebih murah. Kelemahan dari  tagini adalah jarak  jangkauan  antara  reader dengan  tag untuk  membaca  data  yang terdapat di dalam tagantara 8 cm –12cm saja. RFID tag pasif merupakan jenis tag yang digunakan dalam penyelesaian Tugas Akhir ini.
c.       RFID tag semi-pasif
RFID  tag  semi-pasif  memiliki  sumber  tegangan  sendiri  yaitu berupa  baterai  tetapi  tag  ini  tidak  dapat  memancarkan  sinyal  sampai reader  mentransmisikan sinyal terlebih dahulu. Energi baterai digunakan sebagai  sumber  energi  untuk  memenuhi  pengiriman  sinyal  balasan terhadap reader.

2)      RFID Reader
RFID  reader  merupakan  komponen  pengidentifikasi  pada  sistem  RFID. Reader  pada  dasarnya  adalah  frekuensi  radio  pemancar  dan  penerima  yang dikendalikan oleh prosesor sinyal digital. RFID  reader  ini terdiri dari transceiver dan antena. RFID reader,  dengan  menggunakan  antena, melakukan  pengiriman sinyal  kepada RFID  tag  (transponder) dan mengidentifikasi sinyal  yang dikirim kembali oleh tag.
Salah satu jenis RFID  reader  adalah USB RFID reader 125 Khz seperti yang ditunjukkan pada Gambar 9. RFID reader ini merupakan jenis reader  yang digunakan dalam penyelesaian  Tugas  Akhir  ini.  USB RFID reader 125 KHz  ini  bekerja  pada  frekuensi 125KHz. RFID tipe ini memiliki jarak perpindahan data hanya beberapa sentimeter  saja.  Hal  ini  disebabkan  karena  USB RFID reader 125 KHZ  ini  bekerja  pada alokasi frekuensi yang rendah.

Gambar 9: RFID Reader
RFID Reader memiliki high frekuensi module (transmitter dan receiver), control modul  dan  juga  coupling  element  (coil  dan  microwave  antena)  yang  berfungsi membangkitkan  sinyal  untuk  mengaktifkan  RFID  tag,  sehingga  dapat  melakukan pengiriman  dan  penerimaan  data.  Ketika  sebuah  RFID  Tag  melewati  medan elektromagnetik  RFID  reader,  maka  RFID  tag  tersebut  akan  mendeteksi  sinyal pengaktifan dari reader dan mengirimkan sinyal balik untuk pemrosesan data yang telah tersimpan  dalam memori  tag  sebagai  respon.  RFID  reader  kemudian  menterjemahkan data yang dikirimkan oleh RFID tag tersebut. Proses pembacaan kode-kode data yang terdapat  pada  RFID  tag  dilakukan dengan menggunakan gelombang radio, sehingga proses pengidentifikasian menjadi lebih mudah oleh tag RFID. Hubungan antara RFID reader dengan RFID tag seperti pada gambar 10.

Gambar 10 : Hubungan RFID Reader dengan RFID tag
Reader  merupakan  komponen  pengidentifikasi  pada  sistem  RFID,  dengan teknologi  yang  digunakan  untuk  memungkinkan  reader  dalam  melacak  dan mengidentifikasi keberadaan  tag.Reader yang beredar dipasaran sudah dikemas dalam reader module, tetapi ada beberapa perusahaan yang khusus menjual IC reader nya saja. Pada gambar 11 ditunjukkan jenis RFID RDM 630.

Gambar 11: Rfid reader RDM 630
3)      Cara kerja RFID
RFID  tidak memiliki baterai antenalah yang berfungsi sebagai pencatu sumber daya dengan memanfaatkan             medan magnet dari pembaca (reader) dan memodulasi medan magnet. Kemudian digunakan kembali untuk mengirimkan data yang ada dalam tag label RFID. Data yang diterima reader diteruskan ke database host komputer. Reader kemudian mengirim gelombang elektromagnet, yang kemudian diterima oleh antena pada label RFID. Label RFID mengirim data berupa nomor serial yang tersimpan dalam label, dengan mengirim kembali gelombang radio ke reader.
Informasi dikirim ke dan dibaca dari label RFID oleh reader menggunakan gelombang radio. Dalam sistem yang      paling umum yaitu sistem pasif, reader memancarkan energi gelombang radio yang             membangkitkan label RFID dan menyediakan energi agar beroperasi. Sedangkan   sistem aktif, baterai dalam label digunakan untuk memperoleh jangkauan operasi label RFID yang efektif, dan fitur tambahan penginderaan suhu. Data yang diperoleh/dikumpulkan dari label RFID kemudian dilewatkan/dikirim melalui jaringan komunikasi dengan kabel atau tanpa kabel ke sistem komputer.

Sumber : Dari berbagai sumber


Share:

No comments:

Post a Comment

Recent Posts

Sponsorship