PESONA TAMAN RAJA BATU

Taman Raja Batu  di komplek perkantoran bupati rekomendasi destinasi baru untuk disambangi ketika akhir pekan. Sebab, pesona alamnya sungguh cantik. 
Taman Raja Batu merupakan sebuah Taman buatan yang berada di pinggiran sungai singolot.  Anda disana bisa menikmati keindahan batu-batu besar yang disusun secara rapi dipinggiran sungai singolot. Selain keindahan batunya di sana kita bisa melihat bentuk gordang sambilan, Bulang (Pakaian adat mandailing natal), Kopi mandailing (cita rasa kopi arabikanya sudah mendunia), serta pepohonan yang memberikan kesan sejuk.
Salah satu yang menjadi Keunggulan utama yang terdapat di destinasi Taman Raja Batu ini adalah ini keindahan panorama alamnya. Mata kita akan dimanjakan dengan keindahan bukit yang baris berbaris secara rapi. Eiits tak hanya bukit , di Taman Raja Batu juga terdapat beranda MADINA yang berlantaikan kaca kemudian area panjat tebing serta Goa buatan yang mana disekelilingnya ditumbuhi Pohon kopi mandailing.
Waktu yang paling tepat untuk berkunjung ke Taman Raja Batu adalah Pagi dan sore hari, saat pagi, kita bisa menikmati keindahan matahari yang mulai menyingsing di ufuk Timur. Sedangkan saat sore hari para pengunjung bisa menikmati sunset yang indah di atas bukit barisan sembari berselfie ria.
Dan yang terpenting adalah Biaya masuk serta parkir gratisssssss. Pokoknya Recommended bangetlah dijadiin tempat wisata keluarga. And don’t forget to bring makanan sebelum nyampe ketempat ini, karena didalam gag bakalan ada yang jual makanan, yang ada cuman jualan kopi mandailing.

 Berikut beberapa penampakan di Taman Raja Batu:



















Share:

Pengen Jualan Jilbab Online? Baca Ini dulu !

Pernyataan Kepala Kepolisian Daerah (Kaoplda) Metro Jaya Inspektur Jenderal Mochamad Iriawan yang menyebut ada kaitan kasus teror yang menimpa Novel Baswedan dengan bisnis jualan jilbab yang dijalankan istrinya menjadi sorotan di media sosial.
Banyak netizen mempertanyakan mengapa yang dikaitkan adalah jualan jilbab online, bukan hal yang lebih besar seperti kasus simulator SIM, e-KTP dan reklamasi.
Mantan wartawan senior Edy A Effendi di akun twitternya menampilkan gambar Novel Baswedan yang sedang terbaring di rumah sakit dan Ahok. Lalu ada gambar berlatar pulau reklamasi dengan kalimat: Novel Baswedan Korban Premanisme Karena Mengusut Dugaan Megakorupsi Reklamasi.“Dapat gambar ini. Bisa benar,” tulis Edy melalui akun Twitter pribadinya, @eae18, Selasa (11/4/2017)

Kini, di media sosial beredar meme menyindir pernyataan yang mengaitkan teror yang menimpa Novel Baswedan dengan bisnis jualan jilbab yang dijalankan istrinya. Di antaranya karya Dody (Goresan Dody) ini.

Sumber : Instagram @IndonesiaBertauhid 


Share:

19 Tahun Reformasi-Oleh Fahri Hamzah

Ini aku malam,
Mengadu sendiri...
Membentang perasaan sepi,
Mengadu di antara sunyi... Mengapa jiwa kita berhenti..
Seperti memberi restu pada lidah api yg menjilat nurani... Mengapa kita diam,
Apakah karena kezaliman terlalu sempurna?

Mengapa kalian membisu apakah karena kalian adalah Bagian dari persoalan?

Aku tiada tahan melihat kata-kata yang menari melingkar menghibur kemunafikan... Maka jika hari ini aku mengaku bersalah bukan karena aku membangkang kepada kaisar... Aku mengaku bersalah karena pernah menjadi yang mendiamkan sehingga sehingga kezaliman nampak seperti keadilan.. Karena pernah menjadi bagian dari yang menjaga citra kekuasaan.. Mencitrakan bahwa tangan dan taring kekuasaan sebagai kasih sayang dan kelembutan adalah dosa.. Hutang budi dan intimidasi membuat kalian membuat kalian tak bisa lagi hadir apa adanya... Sampai kapan kalian diam?
Mengapa kalian merasa pantas?
Apakah diam kalian adalah emas?

Ini aku malam,
Aku sendiri dipeluk mendung dan dingin.. merasa semakin sepii.... diterpa sepoi malam menusuk tulang... Aku bertanya kepada malam, apakah esok pagi ada harapan?

Entahlah... aku sepi... dan kesalahanku adalah karena diam... Twitter @Fahrihamzah
00.34-1.18 07/4/2017
Sumber : Laman Instagram Fahri Hamzah
Share:

Makalah Bahasa Indonesia

Bahasa adalah sarana ataupun alat yang dipakai manusia untuk melakukan komunikasi antar sesama manusia, baik secara lisan maupun tertulis. Hal ini merupakan fungsi dasar bahasa yang tidak dihubungkan dengan status dan nilai-nilai sosial. Setelah dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari yang di dalamnya selalu ada nilai-nilai dan status bahasa tidak dapat ditinggalkan.
Bahasa mempunyai fungsi-fungsi tertentu yang digunakan berdasarkan kebutuhan seseorang, karena dengan menggunakan bahasa seseorang juga dapat mengekspresikan dirinya. Fungsi bahasa sangat beragam diantara bahasa digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi, sebagai alat untuk mengadakan integrasi dan beradaptasi sosial dalam lingkungan atau situasi tertentu, serta sebagai alat untuk melakukan kontrol sosial.
Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, bahasa memang sangat penting digunakan. Karena bahasa merupakan simbol yang di hasilkan menjadi alat ucap yang biasa digunakan oleh sesama masyarakat. Dalam kehidupan sehari-hari hampir semua aktivitas kita menggunakan bahasa. Baik menggunakan bahasa secara lisan, tulisan maupun bahasa tubuh. Bahkan saat kita tidur pun tanpa sadar kita menggunakan bahasa.
Pengertian bahasa Menurut Keraf dalam Smarapradhipa (2005:1), memberikan dua pengertian bahasa. Pengertian pertama menyatakan bahasa sebagai alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Kedua, bahasa adalah sistem komunikasi yang mempergunakan simbol-simbol vokal (bunyi ujaran) yang bersifat arbitrer.
Menurut Syamsuddin (1986:2), beliau memberi dua pengertian bahasa. Pertama, bahasa adalah alat yang dipakai untuk membentuk pikiran dan perasaan, keinginan dan perbuatan-perbuatan, alat yang dipakai untuk mempengaruhi dan dipengaruhi. Kedua, bahasa adalah tanda yang jelas dari kepribadian yang baik maupun yang buruk, tanda yang jelas dari keluarga dan bangsa, tanda yang jelas dari budi kemanusiaan.
Menurut Pengabean (1981:5), berpendapat bahwa bahasa adalah suatu sistem yang mengutarakan dan melaporkan apa yang terjadi pada sistem saraf. Menurut Kridalaksana bahasa adalah suatu sistem lambang bunyi yang bersifat arbitrer(mana suka) yang digunakan oleh kelompok masyarakat secara konvensional, untuk berkomunikasi, bekerja sama dan mengekspresikan diri.
Dari pendapat beberapa ahli diatas dapat disimpulkan bahwa bahasa adalah suatu bunyi yang dihasilkan dari alat ucap manusia yang timbul karena adanya suatu perasaan ataupun keinginan yang yang ingin diutarakan yang kemudian diolah sistem saraf pusat untuk mengeluarkan bunyi ujaran yang bersifat arbitrer

Nah, bagi rekan-rekan yang ingin mendapatkan makalah FULL nya, silahkan klik LINK INI
Share:

KISAH 313 (BADAR)

Perang Badar terjadi pada 17 Ramadhan tahun 2 hijriyah. Ini adalah peperangan pertama yang mana kaum Muslim (Muslimin) mendapat kemenangan terhadap kaum Kafir dan merupakan peperangan yang sangat terkenal karena beberapa kejadian yang ajaib terjadi dalam peperangan tersebut. Jumlah kaum Muslimin cuma 313, sementara tentara musuh berjumlah 1000 orang. Namun kaum Muslimin menang, bagaimana bisa?

Ekspedisi Tentara Islam
Pada Bulan Safar, awal bulan ke 12 sejak hijrahnya Nabi Muhammad ke Madinah, untuk pertama kalinya Rasulullah saw  keluar untuk berperang dalam kancah perang Wildan. Inilah permulaan disyariatkannya peperangan dalam Islam. Invasi tersebut bertujuan memerangi kaum Quraisy dan Bani Hamzah yang menghalangi dakwah Nabi Muhammad saw.

Persiapan orang Muslim sudah cukup matang, namun peperangan urung digelar, sebab Bani Hamzah menawarkan perdamaian. Maka Rasulullah bersama para sahabat kembali ke Madinah. Selang beberapa waktu, Rasulullah saw mendengar kedatangan rombongan kaum Quraisy dari Syam menuju Makkah di bawah pimpinan Abu Sufyan bin Harb.

Teringatlah Rasulullah saw  pasca peristiwa beberapa saat sebelumnya, ketika masih di Makkah, harta pengikut Rasulullah saw dirampas oleh orang-orang Quraisy. Itulah sebabnya Rasulullah saw segera meminta umatnya mencegah iring-iringan kafilah tersebut, seraya berseru “Barang bawaan mereka harus dirampas sebagai gantinya”.  Namun seruan Rasulullah ini masih disambut dingin oleh sebagian kaum Muslimin. Mayoritas mereka berpikir pesimis, menyangka bahwa peperangan tidak akan terjadi sama seperti penyerbuan ke Madinah pada beberapa waktu yang lalu.

Awal Mula Tragedi Perang Badar
Di suatu malam pada bulan Ramadlan, berangkatlah sekitar 313 orang Islam. Mereka mengendarai 2 kuda dan 70 unta. Setiap unta ditunggangi secara bergantian oleh dua sampai tiga orang. Rasulullah saw langsung memimpin,  yang tujuannya tiada lain kecuali ingin menyerang kawanan kafilah yang dipimpin oleh Abu Sufyan. Sayang, rencana penyerangan itu bocor hingga telinga Abu Sufyan.

Ketika mengetahui dirinya menjadi sasaran umat Islam, dia langsung mengirim delegasi ke kaum Quraisy agar melindungi harta benda bawaannya. Ia mengutus kurir bernama Dham Dham bin Amr al-Ghiffari ke Makkah. Atas siasat Abu Sufyan Dham Dham berpenampilan layaknya orang yang telah disiksa oleh kaum Muslim. Badannya berlumuran darah, serta bajunya tersobek-sobek. Siasat ini mampu menarik simpati kaum Quraisy. Seluruh kaum Quraisy berkumpul dan berangkat ke Madinah, yang dipimpinan Abu Jahal.
Konvoi pasukan yang menuju Madinah kira-kira 1000 personil. Sementara rombongan Abu Sufyan berhasil meloloskan diri melalui mata air Badau, terus ke Pantai lalu menuju Makkah.

Berkobarnya Api Jihad
Berita itu terdengar juga oleh Rasulullah saw, dan menimbulkan suasana genting di pihak kaum Muslim. kafilah yang menjadi targetnya lepas dari genggaman. Berganti tentara kaum Quraisy yang jumlahnya tiga kali lipat lebih banyak. Dalam keadaan yang mendesak seperti ini Rasulullah saw segera mengumpulkan para Sahabat Muhajirin dan mengadakan musyawarah untuk mencari solusi terbaik. Ternyata dari diskusi tersebut para Sahabat yang berjumlah sedikit itu, menunjukkan semangatnya untuk berjihad, lebih-lebih perang sudah diisyaratkan oleh Allah swt, melalui sabda Rasul-Nya.

Ketika kaum Muslimin sedang berdiskusi, kaum Quraisy di bawah pimpinan Abu Jahal mulai merapat ke lembah Badar, menuju kaum Muslimin yang sedang berdiskusi. Lembah ini memang sejak lama diincar oleh Abu Jahal untuk dikuasai.
Ketika mereka sampai di sisi lembah, Rasulullah  saw tampak gagah memimpin pasukan Muslim yang siap tempur di sisi yang berseberangan. Posisi mereka nyaris berhadap-hadapan di dekat mata air Badar. Ketika itu salah seorang Sahabat, Al-Habab bin Mundzir,bertanya kepada Rasulullah: “Ya Rasulallah, apakah dalam memilih tempat ini, Anda menerima wahyu dari Allah swt yang tidak bisa diubah lagi? ataukah berdasarkan taktik perang?”.

Rasulullah menjawab: “Tempat ini aku pilih berdasarkan pendapatku dan taktik peperangan”. Setelah mendengar jawaban Rasulullah saw , Al-Habab mengusulkan pendapatnya, “Ya Rasulullah! jika demikian, ini bukan tempat yang tepat, ajaklah pasukan ke tempat air yang dekat dengan musuh, kita membuat kubu pertahanan di sana dan menggali sumur-sumur di belakangnya, kita membuka kubangan di sana dan kita isi air hingga penuh. Dengan demikian kita akan berperang dalam keadaan persediaan air minum yang cukup, sedangkan musuh tidak akan memperoleh air minum.” Rasulullah saw menjawab, “Pendapatmu cukup baik”. Dengan keputusan itu, lalu Rasulullah saw memberi aba-aba kepada kaum Muslimin untuk segera pindah ke tempat yang telah diusulkan oleh Habab bin Mundzir.
Ketika kaum Quraisy -dengan angkuhnya- maju menuju Lembah Badar, Rasulullah saw mengangkat kedua tangannya seraya berdoa kepada Allah swt, “Ya Rabbi, jika pasukan kecil ini sampai binasa, tidaklah akan ada lagi yang menyembah-Mu dengan hati yang ikhlas”. Ketika Abu Bakar ash-Shidiq melihat wajah Rasulullah saw yang terlihat sedih, maka ia berusaha menenangkan hati junjungannya itu seraya berkata, “Ya Rasulallah, demi diriku yang ada di tangan-Nya,, bergembiralah! sesungguhnya Allah swt pasti akan memenuhi janji yang telah di berikan kepadamu”.

Janji Allah swt
Beberapa saat setelah kedua pasukan berhadapan, peperangan dibuka dengan tampilnya tiga orang Quraisy menuju medan laga, tempat yang memisahkan kaum Muslimin dengan lawan. Ini merupakan salah satu peradaban orang Arab ketika berperang, yakni 'duel satu lawan satu'.

Ketika para sahabat Nabi saw melihat tiga orang maju, maka tiga sahabat Nabi saw, yakni Hamzah, Abu Ubaidillah dan Ali bin abi Thalib, dengan pedang yang bercabang yang diberi nama Zulfikar, menerima tantangan itu. Pertarungan berlangsung sengit di antara ketiganya. Setelah pertarungan yang berlangsung cukup lama itu, ketiga Sahabat Nabi saw memenangkan laga tersebut. Dengan keadaan ini semangat kaum Muslimin semakin membara. Sebaliknya, perasaan kaum Quraisy mulai digrogoti ketakutan.

Beberapa saat kemudian semua tentara membeludak ke medan laga, pertarungan antara kubu Muslimin dengan kubu Quraisy mulai berkecamuk, pertarungan pun berlangsung sengit. Janji Allah swt, seperti yang diinginkan oleh Abu Bakar kepada Rasulullah saw, benar-benar terjadi. Dengan pasukan kecilnya serta peralatan perang seadanya mampu mengalahkan kaum Quraisy yang jumlahnya tiga kali lipat yang dilengkapi dengan peralatan perang. Hal ini di luar nalar pikiran sehat, bagaimana mungkin pasukan kecil ini bisa menang dalam Perang Badar tanpa kehendak Allah swt. Sebagaimana firman-Nya:
(ingatlah) ketika kamu memohon pertolongan kepada Tuhanmu, lalu di perkenankanNya bagimu, sesungguhnya Aku akan mendatangkan bala bantuan kepada kamu dengan seribu Malaikat yang datang berturut-turut,” (QS. al-Anfal [08]:9)
Sungguh Allah telah menolong kamu dalam perangan Badar, padahal kamu adalah (ketika itu) orang-orang yang lemah, karena itu bertakwalah kepada Allah, supaya kamu menjadi orang yang bersukur. (ingatlah), ketika kamu mengatakan kepada orang mukmin, Apakah tidak cukup bagimu Allah swt membantumu dengan tiga ribu Malaikat yang diturunkan (dari langit)? Ya, (cukup), jika kamu bersabar dan bersiap siaga, dan mereka datang menyerang kamu dengan seketika itu juga, niscaya Allah swt menolong kamu dengan lima ribu Malaikat yang memakai tanda, dan kemenangan itu hanyalah dari Allah swt yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”. (Ali Imron [03]:123-126)

Alhasil, pada tragedi perang badar tersebut, orang-orang Quraisy terpukul mundur, meski jumlah mereka tiga kali lebih banyak. Mereka menelan kekalahan besar, oleh hegemoni tentara malaikat. Banyak pemimpin mereka yang tewas, salah satunya adalah Abu Jahal sang pemimpin kaum Quraisy. Ia jatuh sebagai korban kesombongannya yang tidak terkendalikan. Seluruh korban dari golongan kaum Quraisy yang gugur pada peperangan tersebut sekitar 70 orang yang tewas, dan sekitar 70 orang yang menjadi tawanan, sedangkan dari pihak kaum Muslimin ada 14 orang yang gugur sebagai Shuhada.

Namun sebagaimana etika orang Muslim yang telah dibimbing langsung oleh orang yang paling mulia di muka bumi, yakni Rasulullah saw, memperlakukan para tawanan dengan baik, mereka diposisikan bagaikan tamu yang harus dihormati. Ia diberi makanan roti, sementara mereka sendiri mencukupkan dirinya dengan menyantap buah kurma, kaum Muslimin dilarang untuk menyiksa tawanan. Mereka diperlakukan layaknya bukan tawanan, walaupun dalam kondisi menjadi tawanan. Inilah yang selalu dijunjung tinggi oleh Rasulullah saw. Sebagaimana tujuan Ia diutus, yakni untuk menyempurnakan etika mulia.

Semoga kisah ini menjadi penyemangat buat kaum muslimin yang hendak melaksanakan aksi 313 nanti. Karena sejatinya perang Badar ini adalah duel antara Kaum Kafir Quraisy dengan Kaum Muslimin.,


Share:

PROSES TERJADINYA HUJAN ES

Baru-baru ini kita dihebohkan dengan kejadian hujan es yang terjadi di Jakarta. Berikut tanya jawab seputar hujan es di musim pancaroba yang diedit ulang dan dilengkapi, untuk menambah wawasan kita:
Tanya (T) Bagaimana proses terjadinya hujan es? Apa yang menyebabkan terjadinya fenomena ini?

Jawab (J): Hujan es secara ilmiah disebut “hail stone”. Terjadinya dari proses updraft (gerakan udara ke atas) pembentukan awan cumulonimbus yang menjulang tinggi seperti jamur. Proses updraft disertai dengan udara basah dari bawah ketika mencapai ketiggian dengan suhu di bawah nol derajat (sekitar ketinggian lebih dari 5.000 m) uap air yang sangat dingin bertemu dengan inti kondensasi pembentuk awam yang kemudian membentuk gumpalan es. Butiran es kemudian jatuh bersamaan dengan hujan lebat yang kadang disertai dengan angin kencang atau puting beliung. Kejadian ini potensial terjadi pada masim pancaroba saat ini karena angin cenderung lemah dan berubah-ubah arah, sehingga pemanasan optimum yang menyebabkan suhu relatif tinggi. Penguapan yang intensif diperkuat dengan kondisi MJO (Madden-Julian Oscilation) yang mengindikasikan konveksi kuat. Akibatnya udara hangat yang mengandung uap air didorong cepat ke atas mencapai daerah yang sangat dingin.

T: Apakah dampak negatif/positif yg disebabkan oleh fenomena ini?

J: Dampak negatifnya, tentu saja batu es tersebut dapat merusakkan geneng rumah, kendaraan, dan fasilitas lain, seperti pernah terjadi di Bandung yang merusakkan beberapa rumah dan kaca mobil.

T: Setahu saya, fenomena ini jarang terjadi di Indonesia atau negara-negara tropis lainnya. Benarkah itu?

J: Hujan es (hail stone) dapat terjadi di mana pun, termasuk di daerah tropis selama ada proses updraft yang aktif yang membawa udara basah mencapai daerah dingin yang memungkinkan pembentukan es.

T: Belahan dunia mana saja yang seharusnya sering mengalami hujan es? Kalau di Indonesia, selain Bandung, daerah mana saja yang sudah dan sering mengalami fenomena ini?

J: Fenomena ini di wilayah lain (di luar daerah tropis) biasanya terkait dengan kejadian badai. Tetapi di Indonesia, kecenderungan akhir-akhir ini kejadiannya adalah di daerah yang mengalami pemanasan intens dan lembat disertai dengan ketidakstabilan dinamika atmosfer yang memicu updraft. Fenomena pemanasan kota menjadi salah satu kemungkinan pemicu kejadian hujan es pada masa pancaroba Maret-April-Mei di Bandung dan Jakarta akhir-akhir ini.

T: Dengan adanya hujan es, bagaimana hubungannya dngan perubahan iklim di Indonesia, apakah semakin mengkhawatirkan?

J: Fenomena hujan es adalah fenomena biasa yang biasa terjadi pada masa pancaroba. Fenomena sejenis adalah fenomena puting beliung yang lebih terfokus pada pola sirkulasi udara lokal yang menyebabkan putaran dan embusan angin cepat reaksi dari proses updraft. Hal itu tidak perlu dikhawatirkan, tetapi perlu diwaspadai.

T: Gejala ap saja yang biasany mendahului sebelum terjadinya fenomena in?

J: Fenomena hujan es dan puting beliung adalah fenomena lokal dan prosesnya cepat, sehingga sulit diketahui tanda-tandanya. Gejala pendahuluan kadang tidak disadari. Misalnya, siang yang sangat terik dan lembab. Proses updraft (naiknya udara secara cepat ke atas) tidak tampak, tetapi kita bisa segera melihat adanya awan yang tiba-tiba membumbung tinggi dan gelap karena tebal menjulang tinggi. Pada saat itulah uap air yang didorong cepat naik ke atas dan mencapai titik beku membentuk gumpalan es. Bila beratnya sudah tak tertahan oleh gerak udara, maka batu-batu es berjatuhan disertai dengan hujan deras dan angin.

T: Apakah hujan es ini ada hubungannya dengan pemanasan global?

J: Hujan es saat ini tidak terkait dengan pemanasan global (global warming), kemungkinannya lebih terkait dengan pemanasan lokal, khususnya fenomena urban heat island (pulau panas perkotaan). Tetapi, untuk masa depan potensi pengaruh pemanasan global semakin kuat. Frekuensi kejadian hujan es di daerah tropis kemungkinan meningkat. Dengan pemanasan global beberapa mekanisme hujan es akan diperkuat, antara lain dasar awan akan semakin rendah, sementara puncak awan semakin tinggi. Akibatnya ketebalan awan akan meningkat , updraft , dan pemompaan Ekman semakin cepat., yang berarti intensitas hujan es, petir, dan puting beliung akan meningkat.

T: Kalau memang hujan es lebih banyak mengandung kerugian, maka langkah-langkah pencegahan apa yang harus dilakukan?

J: Pencegahannya belum diketahui. Tetapi meminimalisasi pemanasan kota dengan penghijauan diduga dapat mengurangi proses konveksi (pergolakan udara) lokal yang memicu updraft intensif.

T: Batu esnya itu sebenernya layak dikonsumsi tidak Pak?

J: Esnya karena terbuat dari uap yang terkondensasi pada partikel-partikel yang umumnya bersifat polutan udara, tentu tidak layak dikonsumsi.

Share:

HUJAN ES DI JAKARTA, INI PENJELASAN BMKG

Hujan deras mengguyur wilayah Jakarta dan Tangerang pada Selasa (28/3/2017) sore. Bahkan, terjadi hujan es di sebagian wilayah Jakarta Selatan dan Jakarta Timur.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, hujan es kali ini merupakan fenomena alami yang bisa terjadi kapan saja. Fenomena hujan es atau hasil merupakan fenomena cuaca alamiah yang biasa terjadi,” ujar Kabag Humas BMKG Hary Djatmiko.
Hary menjelaskan, sebelum hujan es atau hujan lebat biasanya disertai kilat atau petir, serta angin kencang berdurasi singkat. Juga umumnya terjadi pada musim transisi.

Kejadian hujan lebat atau es disertai kilat atau petir dan angin kencang berdurasi singkat lebih banyak terjadi pada masa transisi atau pancaroba musim, baik dari musim kemarau ke musim hujan atau sebaliknya,” Hary menandaskan.
Hujan es mengguyur wilayah di Jakarta Selatan pada Selasa sore, yakni Pejaten dan Terogong. Hujan es juga melanda di Penggilingan, Jakarta Timur dan Serpong, Tangerang, Banten.

Sumber : Ig dingolife.id
Share:

Recent Posts

Sponsorship