PENGARSIPAN DEWEY

Kearsipan merupakan salah satu macam pekerjaan tatausaha atau pekerjaan perpustakaan, yang banyak dilakukan setiap badan usaha, baik badan usaha pemerintah maupun swasta. Kearsipan menyangkut pekerjaan kantor yang berhubungan dengan penyimpan surat, dokumen dan buku. Berdasarkan fungsinya arsip dibedakan menjadi dua yaitu arsip dinamis dan arsip statis.
Arsip dinamis adalah arsip yang masih diperlukan secara langsung dalam perencanaan,pelaksanaan, pennyelenggaraan kehidupan kebangsaan pada umumnya atau arsip yang dibunakan secara langsung dalam penyelenggaraan Negara. Arsip dinamis dilihat dari kegunaannya dibedakan menjadi dua, yaitu arsip akrif dan arsip inaktif.
Arsip statis adalah arsip yang tidak dipergunakan secara langsung umtuk perencanaan pelaksanaan, penyelenggaraan kehidupan kebangsaan pada umumnya,maupun untuk penyelenggaraan administrasi sehari-hari. Arsip statis ini berada di arsip Nasional Republik Indonesia atau arsip Nasional Daerah.

a.    Sistem penataan arsip
Sistem penataan arsip atau filling system adalah kegiatan mengatur dan menyusun arsip dalam suatu tatanan yang sistematis dan logis, menyimpan serta merawat arsip untuk digunakan sacara aman dan ekonomis. Menurut sedarmayanti (2003:70) ada 5 (lima) Macam sistem penataan arsip yaitu :
1.    Sistem Abjad/Alphabetical filling system
Sistem abjad adalah salah satu sistempenataan berkas yang umumnya dipergunakan untuk menata berkas yang berurutan dari A sampai dengan Z dengan berpedoman pada peraturan mengindeks. Persiapan penataan arsip berdasarkan abjad :
a)      Paham peraturan pengindeks
b)      Menyiapkan lembar tunjuk silang
c)      Menyiapkan peralatan arsip
Gambar : Sistem Abjad

2.    Sistem Masalah/Perihal/Subject filing system
Sistem masalah adalah salah satu sistem penataan berkas berdasarkan kegiatan-kegiatan yang berkenaan dengan masalah-masalah yang berhubungan dengan perusahaan yang menggunakan sistem ini. Persiapan penataan arsip berdasarkan masalah :
a)      Menyusun daftar indeks
b)      Menyiapkan kartu indeks
c)      Menyiapkan peralatan arsip
Gambar : Sistem Masalah



3.    Sistem Nomor/Numerical Filling System
Sistem nomor adalah salah satu sistem penataan berkas berdasarkan kelompok permasalahan yang kemudian masing-masing atau setiap masalah diberi nomor tertentu. Filing sistem ini diciptakan oleh Malvile Dewey dengan menggunakan notasi angka 0-9. Penyusunan arsip dengan sistem nomor membutuhkan daftar klasifikasi yang memuat segala persoalan kegiatan yang ada di dalam kantor,perusahaan atau perpustakaan.
Pengarsipan Dewey dibagi kedalam 10 tingkat permasalahan, masalah utama terdiri dari 10 masalah. Setiap satu masalah utama terdiri dari 10 sub masalah. Setiap satu sub masalah terdiri dari 10 sub-sub masalah. Oleh karena itu, pengelompokan nama masalah harus benar-benar teliti, sehingga semua masalah surat dapat tercakup semua dalam klasifikasi.
Persiapan penataan arsip berdasarkan nomor :
a)      Menyusun pola klasifikasi arsip
b)      Menyiapkan peralatan arsip
Gambar : Sistem Nomor


4.    Sistem Tanggal/Urutan Waktu/Cronoligical Filing System
Sistem tanggal adalah salah satu sistem penataan berkas berdasarkan urutan tanggal, bulan dan tahun yang mana pada umunya tanggal yang dijadikan pedoman termaksud diperhatikan dari datangnya surat. Persiapan penataan arsip berdasarkan tanggal :
a)      Menentukan pembagian tanggal, bulan dan tahun.
b)      Menyiapkan peralatan arsip
Gambar : Sistem Tanggal/Urutan Waktu


5.    Sistem Wilayah/Daerah/Regional/Geographical filling system
Sistem wilayah adalah salah satu sistem penataan berkas berdasarkan tempat (lokasi), daerah atau wilayah tertentu. Persiapan penataan berdasarkan wilayah :
a)      Menentukan pengelompokan daerah/wilayah
b)      Menyiapkan peralatan arsip

b.      Pengarsipan Dewey
Klasifikasi  menurut  Dewey  adalah  pengelompokan  yang  sistematis dari  sejumlah  objek,  gagasan,  buku  atau  benda-benda  lain  ke  dalam  kelas  atau golongan  tertentu  berdasarkan  ciri-ciri yang  sama. Sistem  klasifikasinya  disebut Dewey  Decimal  Clasification (DDC).  DDC  merupakan  salah  satu  sistem penomoran yang digunakan di berbagai perpustakaan di dunia yang disusun oleh Mevil  Dewey pada tahun 1873,  yang  diterbitkan pertama  kali  pada  tahun 1876, kemudian   dikembangkan  oleh  Library  Congress sesuai  dengan  perkembangan ilmu  pengetahuan.  Pengelompokan  koleksi  perpustakaan  dengan  sistem  DDC akan  semakin  terinci  sehingga  diharapkan  akan  dapat  memberikan  nomor pengelompokan yang lebih tepat untuk suatu objek. Pengelompokan menurut sistem DCC yang diterapkan di perpustakaan SMK Negeri 2 Lubuk Basung adalah sebagai berikut :
1)      000  Karya Umum
2)      100  Filsafat
3)      200  Agama
4)      300  Ilmu Sosial
5)      400  Bahasa
6)      500  Ilmu Pengetahuan Murni
7)      600  Ilmu Pengetahuan Terapan
8)      700  Kesenian dan Olahraga
9)      800  Kesusastraan
10)  900  Sejarah dan Geografi

JIKA BERMANFAAT, MOHON KLIK IKLANNYA :)
Share:

SESUNGGUHNYA ORANG-ORANG BERIMAN ITU BERSAUDARA

Ukhuwah Islamiyah atau persaudaraan Islam adalah sarana efektif dalam dakwah fardhiyah, selain itu ia juga memberikan sekaligus manfaat duniawi, ukhrawi, dan diniyah.
Persatuan dan persaudaraan yang paling kekal adalah jika didasari kesamaan dan kesatuan aqidah. Jadi asas pemersatu yang paling kuat dan langsung adalah kesatuan aqidah.
Dalam QS 3 : 103 nampak jelas bahwa Allah yang mempersatukan hati-hati manusia dan menjadikan mereka bersaudara. Jadi ukhuwah Islamiyah, ta’liful qulub (persatuan hati) adalah kerja Allah dan bukan manusia.

Peristiwa seperti apa yang yang dijelaskan di dalam QS : 49 Ayat 10 itu benar-benar real adanya. Dikutip dari sebuah laman instagram atas nama @indonesiabertauhidoficial. Dalam caption postingannya, akun tersebut bercerita tentang kisah seorang pemuda muslim turki yang berkunjung ke Nigeria.
Di sebuah video pendek (2 menitan) terlihat seorang muslim Turki berkulit putih sedang berjalan dan mampir di Nigeria. Orang-orang Nigeria berkulit hitam belum pernah berjumpa dengan saudaranya sesama muslim berkulit putih.
Di dalam video, seorang Turki itu berhenti dan turun dari motor yang ia kendarai. Motor ia parkir dan menghampiri sekumpulan muslim Nigeria yang duduk di sebuah tempat. Sekumpulan muslim Nigeria itu awalnya menyangka bahwa orang berkulit putih itu adalah orang kafir. Perlu diketahui, di negeri itu banyak misionaris orang-orang berkulit putih. Sehingga mereka membacakan ayat Al-Quran yang berkaitan dengan golongan Yahudi dan Nasrani.
Salah satu ayat yang dibacakan adalah surat Al-Maidah ayat 51: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin (mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barang siapa di antara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim"
Muslim Turki itu tetap setia mendengarkan bacaan surat Al-Maidah ayat 51 hingga selesai. Di akhir pembacaan ayat, lelaki Turki itu menyambung صدق الله العظيم,  sontak sekumpulan muslim Nigeria itu berdiri menyambutnya dan tersenyum lebar. Mereka tidak menyangka ada seorang muslim yang berkulit putih.


BACA JUGA : SUBHANALLAH QARI MENINGGAL  KETIKA MEMBACA AL-QUR'AN


Mereka saling berpelukan dan tidak kuat menahan jatuhnya air mata. Kemudian mereka bersama-sama membaca surat Al-Fatihah hingga selesai. Setelah itu kembalilah air mata terurai diiringi dengan pelukan hangat sesama muslim. Karena ikatan paling kuat adalah jalinan persaudaraan berdasarkan keimanan kepada Allah semata.
Indahnya persaudaraan karena iman
Berbeda dengan di Indonesia hari ini. Sesama muslim biasa bermusuhan. Padahal akidahnya sama. Alquran yang dibaca sama. Sama-sama katanya berjuang untuk Islam. Malah pada gelut.
Semoga Kita sama-sama bisa mengambil Ibrahnya, Aamiin J

SILAHKAN KLIK DISINI UNTUK MELIHAT VIDEO.
Share:

ISBN

International Standard Book Number (ISBN) adalah deretan angka 13 digit sebagai pemberi identifikasi unik secara internasional terhadap satu buku maupun produk seperti buku yang diterbitkan oleh penerbit. Setiap nomor memberikan identifikasi unik untuk setiap terbitan buku dari setiap penerbit. Sehingga keunikan tersebut memungkinkan pemasaran produk yang lebih efisien bagi took buku, perpustakaan, universitas maupun distributor.
Nomor ISBN tidak bisa dipergunakan secara sembarangan, diatur oleh sebuah lembaga internasional yang berkedudukan di Berlin, Jerman. Untuk memperolehnya bisa menghubungi perwakilan lembaga ISBN di tiap Negara yang telah ditunjuk oleh lembaga internasional ISBN. Lembaga ISBN di Indonesia diwakili oleh perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Perpustakaan nasional berhak memberikan ISBN kepada penerbit yang berada di wilayah Indonesia, termasuk perpustakaan sekolah.
Sumber : perpusnas.go.id
Proses pendaftaran penerbit, permintaan ISBN dan KDT telah dibuat lebih mudah dengan layanan satu pintu. Sekali informasi judul terbitan diserahkan, akan menjadi bagian dari database bibliografi dan akan muncul di terbitan Katalog Dalam Terbitan di Perpustakaan Nasional, yang memungkinkan perpustakaan maupun toko buku yang mencari terbitan untuk dibeli mengetahui informasi terbitan terbaru.

1.    Fungsi ISBN
ISBN merupakan penanda yang singkat dan jelas yang dapat dibaca oleh mesin. ISBN menunjukkan terbitan monografi tertentu secara unik dan karena itu, harus ada keterkaitan antara ISBN dengan terbitan sejak tahap awal produksi. Sebagai alat penting dalam produksi, distribusi, analisis penjualan, dan sistem penyimpanan data bibliografi dalam perdagangan buku, ISBN juga sangat penting untuk manajemen informasi perpustakaan. Adapun fungsi dari ISBN adalah :
a)    Memberikan identitas terhadap satu judul buku yang diterbitkan oleh penerbit
b)   Membantu memperlancar arus distribusi buku karena dapat mencegah terjadinya kekeliruan dalam pemesanan buku
c)    Sarana promosi bagi penerbit karena informasi pencantuman ISBN disebarkan oleh Badan Nasional ISBN Indonesia di Jakarta, maupun Badan Internasional yang berkedudukan di London

2.      Struktur ISBN
Sejak tanggal 1 Januari 2007, Badan Nasional ISBN hanya menyediakan ISBN yang terdiri dari 13 angka, yang meliputi unsur-unsur berikut: 
a)      Prefix Element (Unsur Prefiks)
b)      Registration Group Element (Unsur Kelompok Pengenal)
c)      Registrant Element (Unsur Pengenal Penerbit)
d)     Publication Element (Unsur Pengenal Judul)
e)      Check Digit (Angka Pemeriksa)
f)       Ketika dicetak, ISBN selalu didahului dengan huruf ISBN
ISBN ini terdiri atas lima unsur, tiga diantaranya memiliki deret angka yang bervariasi; unsur pertama dan terakhir deret angkanya tetap. Masing-masing unsur harus dipisahkan dengan jelas oleh tanda hubung atau spasi ketika ditampilkan dalam bentuk yang dapat dibaca. ISBN ditulis dengan huruf cetak yang jelas dan mudah dibaca. Singkatan ISBN ditulis dengan huruf besar mendahului penulisan angka pengenal kelompok, pengenal penerbit, pengenal judul dan angka pemeriksa. Penulisan antara setiap bagian pengenal dibatasi oleh tanda penghubung, seperti contoh berikut:Kelompok pembagian nomor ISBN ditentukan dengan struktur sebagai berikut: ISBN 978-602-8519-93-9
a)    Untuk tiga digit pertama merupakan angka pengenal produk terbitan buku dari EAN (Prefix identifier). Untuk Indonesia, angka pengenal produk terbitan dari EAN adalah 978.
b)   Kode kelompok (group identifier) yaitu kode kelompok berdasrkan Negara, untuk Indonesia, kode kelompok yang dipakai yaitu 979 dan 602 
c)    Kode penerbit (publisher prefix) = 8519
d)   Kode Judul (title identifier) = 93
e)    Angka pemeriksa (check digit) = 9

3.      Jenis terbitan yang dapat dan tidak dapat diberikan ISBN
a.    Jenis terbitan yang dapat diberikan ISBN
1)   Buku tercetak (monografi) dan pamphlet
2)   Terbitan Braille
3)   Buku peta
4)   Film, video, dan transparansi yang bersifat edukatif
5)   Audiobooks pada kaset, CD, atau DVD
6)   Terbitan elektronik (misalnya machine-readable tapes, disket, CD-ROM dan publikasi di Internet)
7)   Salinan digital dari cetakan monograf
8)   Terbitan microform
9)   Software edukatif
10)     Mixed-media publications yang mengandung teks
b.    Jenis terbitan yang tidak dapat diberikan ISBN
1)   Terbitan yang terbit secara tetap (majalah, bulletin, dsb.)
2)   Iklan
3)   Printed music
4)   Dokumen pribadi (seperti biodata atau profil personal elektronik)
5)   Kartu ucapan
6)   Rekaman music
7)   Software selain untuk edukasi termasuk game
8)   Buletin elektronik
9)   Surat elektronik


Sumber : Dikutip dari berbagai sumber
Share:

BEDA SUBHANALLAH DAN MASYAALLAH

Kata Subhanallah yang berarti "Mahasuci Allah" dan kata Masyaallah yang berarti "Allah telah berkehendak akan hal itu", dua kata yang sudah tidak asing kita dengar sering diucapkan dalam keseharian bila orang sedang merasa takjub melihat sesuatu yang luarbiasa, melihat istri yang cantik, kaget karena melihat sesuatu yang mengerikan, atau mendengar hal-hal yang kurang menyenangkan.
Dua kata ini tentu memiliki nilai tersendiri bila dibandingkan kalau kita hanya mengucapkan kata-kata biasa seperti "amboi... indahnya" bila melihat pemandangan yang indah atau umpatan-umpatan yang tak pantas bila melihat hal yang kurang menyenangkan.
Sumber : panggilandarisurau.com
Kebanyakan masyarakat indonesia mengucapkan "Subhanallah" ketika melihat atau mengalami hal-hal yang menakjubkan dan menyenangkan dan akan mengucapkan "Masyaallah" saat mengalami kejadian yang kurang menyenangkan atau keburukan
Pernah ada orang indonesia yang bercengkrama dengan muslim asli Arab, karena takjub dan berniat memuji orang Arab tersebut dia pun berucap "Subhanallah" , tapi apa yang dikatakan muslim arab tersebut?  (kurang lebih dalam bahasa indonesianya)
“Astaghfirullahal 'adzhim, maaf ustad kalau ada yang bathil dalam diri & ucapan saya tolong segera diluruskan!"



BACA JUGA : SUBHANALLAH QARI MENINGGAL  KETIKA MEMBACA AL-QUR'AN


Nah ternyata muslim Arab tersebut menganggapnya berbeda dari yang kita harapkan. Lalu..bagaimana seharusnya letak pengucapan yang benar? Subhanallah diucapkan saat mendengar atau melihat hal buruk/jelek, ucapkan "Subhanallah" sebagai penegasan bahwa Allah Mahasuci dari keburukan tersebut.
Dalam Al-Quran, ungkapan Subhanallah digunakan dalam menyucikan Allah dari hal yang tak pantas (hal buruk), misalnya  “Mahasuci Allah dari mempunyai anak, bahkan apa yang ada di langit dan bumi adalah kepunyaan Allah; semua tunduk kepada-Nya”, juga digunakan untuk mengungkapkan keberlepasan diri dari hal menjijikkan semacam syirik (QS. Al Baqarah(2) : 116).
Masyaallah bila seseorang melihat hal yang baik dan indah. Ekspresi penghargaan sekaligus pengingat bahwa semua itu bisa terjadi hanya karena kehendak-Nya.
“Dan mengapa kamu tidak mengucapkan tatkala kamu memasuki kebunmu “Maasya Allah laa quwwata illa billah” (sungguh atas kehendak Allah semua ini terwujud, tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah). Sekiranya kamu anggap aku lebih sedikit darimu dalam hal harta dan keturunan?” (QS. Al-Kahfi: 39).
Dengan mengetahui perbedaan penggunaan dua kata ini tentu akan memberikan makna yang lebih baik dalam pergaulan dengan sesama muslim maupun dalam usaha mendapatkan rahmat karena selalu mengingat Allah SWT dalam berbagai kesempatan dan situasi. Wallahu’alam
Memang hal ini ngga diajarkan di sekolah (pengalaman ane), tapi ini ane dapatkan di pengajian. Ternyata banyak yang baru tahu kalau selama ini keliru. Jadi jangan kebalik lagi ya gan, antara subhanallah dan masyaallah
Semoga Bermanfaat J

Share:

SUBHANALLAH !! QARI MENINGGAL DUNIA KETIKA MEMBACA AYAT SUCI AL-QUR'AN

Alm Ust Ja'far yg wafat saat membaca al Qur'an, di acaranya Bu Mensos. Beliau baru baca ayat 1 dan 2 QS. Al Mulk. Silahkan buka ayat tersebut. Ayat tersebut berbicara tentang kehidupan dan kematian, sebagai ujian.

Pada saat mulai membaca ayat ke 3, beliau kembali kepada Allah. Setiap muslim pasti menginginkan husnul khatimah. Di antara tanda husnul khatimah adalah meninggal saat beribadah atau beramal shalih.

Tak ada yang aneh saat Ustadz Jakfar membaca surat ke-67 yang juga merupakan surat pertama dalam juz 29 itu. Hadirin bisa mendengarkan suara merdunya. Namun, saat masuk ayat ketiga, suara qari’ itu terdengar semakin mengecil.
Mikrofon di tangannya terlihat menjauh dari bibir, lalu jatuh. Kepalanya menunduk beberapa detik kemudian tubuhnya miring dan roboh ke kanan.  Orang-orang yang melihat pun kaget. Beberapa panitia naik ke atas panggung. Menteri Khofifah juga. Lalu ia minta petugas medis memeriksa kondisi Ustadz Jakfar. "Dia lalu dibawa petugas ke RSI Jemursari," kata Rofik Kurdi Ismail, salah seorang panitia acara, seperti dikutip Viva. Sekitar satu jam kemudian, panitia acara mengumumkan bahwa Jakfar dinyatakan meninggal dunia oleh dokter rumah sakit. Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un.
Apa yang dialami oleh Ustadz Jakfar Abdurrahman hari ini, insya Allah husnul khatimah. Qari’ ini menghembuskan nafas terakhir ketika membaca ayat suci Al Qur’an di kediaman Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, di Jemursari Surabaya, Senin (24/4/2017). Sekira jam 9 pagi, digelar Peringatan Haul Almarhumin keluarga besar Khofifah Indar Parawansa. Setelah itu, acara disambung dengan Hari Ulang Tahun ke-71 Muslimat Nahdlatul Ulama dan Haul Syekh Abdul Qadir Jailani.

BACA JUGA : WARGA NIGERIA TERKEJUT DENGAN PEMUDA TURKI ISLAM

Dari peristiwa diatas maka timbul pertanyaan dari Ustadz Yusuf Mansur dalam Instagramnya, beliau menanyakan “Wafat yg seperti apa yg kita inginkan? Dan seperti apa wafatnya kita kelak? Semoga semua husnul khatimah.”

Sungguh kita semua iri dengan alm Ust Ja'far. Segala doa untuk beliau dan keluarga yg ditinggalkannya. Juga panitia acara tersebut. Semoga dpt kebaikan dari kematian yg husnul khatimah .

Percuma juga kuat, hebat, kaya, top, cantik, ganteng, keren, pinter, bekuasa... Tapi wafatnya, jelek. Wafatnya suu-ul khaatimah. Na'uudzu billaahi mindzaalik.

Silahkan baca Istighfar, dan berdoa untuk ampunan bagi kita semua.

Semoga kebaikan-kebaikan yang mengalir dari pelajaran ini, ngalir ke Ust Ja'far juga dan keluarganya. Kata Ustadz Yusuf Mansur dalam instagramnya.

Semoga kita merasa IRI dengan kejadian ini, serta bisa mengambil hikmah dari peristiwa ini. Aamiin Ya Rabb

 Silahkan Cek Videonya pada link ini: LINK 1 ||  LINK 2

Sumber : IG Shella 12ahma & Ustadz Yusuf Mansur


Share:

ITAK POUL-POUL KUE KHAS MANDAILING YANG HAMPIR HILANG

Itak Poul-poul merupakan penganan khas dari Mandailing Natal, Sumatera Utara. Itak Poul-poul memiliki arti sebuah Tepung yang di Kepal-Kepal, Itak artinya Tepung dan Poul-Poul artinya Kepal-Kepal. Jadi Itak Poul-Poul adalah Makanan yang terbuat dari tepung beras dan campuran lainnya yang kemudian cara pembuatannya di poul-poul (kepal-kepal) sehingga menimbulkan bekas jari tangan di kue tersebut. Cara mengepalkan campuran adonan tepungnya sama halnya ketika memeras parutan kelapa menggunakan tangan.
Penganan Itak poul-poul ini termasuk penganan sejenis kue yang terdiri dari campuran tepung beras, Kelapa Parut, Gula Merah, dan Garam. Adapun cara pembuatannya adalah sebagai berikut :
Bahan-Bahan :
1.    100 gram tepung beras
2.    200 gram tepung parut
3.    100 gram gula merah
4.    Garam secukupnya

Langkah Pembuatannya :
1.    Siapkan dan Campurkan bahan-bahan diatas dalam wadah
2.    Aduk semua bahan sampai menyatu
3.    Setelah adonan rata, Ambil adonan sesuai selera dan poul-poul (kepal-kepal) hingga cukup padat.
4.    Siapkan dandang kukusan. Kukus hingga matang kurang lebih selama 20 menit . And it’s done!
Cara pembuatannya sebenarnya tergolong cukup gampang dan tidak terlalu memakan biaya & waktu yang  banyak serta memiliki cita rasa yang lezat. Akan tetapi entah apa yang terjadi Kue ini sudah sangat jarang sekali ditemukan di wilayah Mandailing Natal. Dahulu ketika penulis masih SD, makanan ini sering sekali dijumpai baik dijual di warung-warung maupun diolah untuk santapan di rumah.
Berdasarkan info yang penulis kuti dari website www.medanbisnisdaily.com Makanan ini hanya bisa dijumpai di beberapa tempat. Misalnya di Kotanopan dan Panyabungan. Untuk Kotanopan, makanan ini dijual di warung Simpang Tiga Raya, itupun hanya hari Jum"at dan Sabtu. Selebihnya untuk mencari Itak Poul-Poul ini sangat susah. Kalaupun ada dibuat hanya sebatas untuk dikonsumsi keluarga, bukan untuk di jual.
Hal ini diakui Siti Aminah Sari SE, Selasa (13/8) salah seorang peminat makanan itak poul-poul. "Belakangan ini sangat susah mencari makanan ini, setahu saya untuk daerah Kotanopan hanya ada di warung Simpang Tiga Raya, itupun hari Jum,at dan Sabtu. Kalau kita ingin jumlah yang lebih banyak, kita harus memesan terlebih dahulu. Sebagai makanan khas Mandailing, jenis makanan ini seharusnya dilestarikan," katanya.
Pengelola warung Simpang Tiga Raya Kotanopan, Hj Masna mengaku cara pembuatan itak poul-poul ini cukup mudah. "Cara pembuatannya cukup mudah, tidak memakan waktu lama. Untuk melestarikan makanan khas budaya Mandailing ini kita sengaja menjualnya pada hari Jum"at dan Sabtu. Peminatnya cukup banyak, selain masyarakat di sini, bagi mereka yang kebetulan singgah di warung ini selalu membeli itak poul-poul ini. Bahkan dari Medan, Padangsidimpuan, Natal, atau warga Mandailing yang ada perantauan sering memesan ke mari," ujarnya.
Pengakuan lainnya datang dari salah seorang warga Kotanopan, Duski Lubis. Dia mengatakan makanan itak poul-poul belakangan ini memang mulai hilang, sangat jarang orang membuatnya sekarang, apalagi menjualnya. "Saya masih teringat dulu sekitar tahun 70-an hingga 80-an, asal datang tamu ke rumah, makanan yang disediakan adalah itak poul-poul. Bukan itu saja, kalau dulu makanan ini juga digunakan saat pesta perkawinan. Oleh-oleh yang dibawa keluarga penganten laki-laki biasanya itak poul-poul dan kalau daerah lain masih bias dijumpai itu ketika anak lahir dalam keluarga biasanya dibuatlah itak pooul - poul," jelasnya.
Nah, apakah yang terjadi, salah orang tua kah yang tidak memperkenalkan makanan ini kepada anak-anaknya, atau salah anaknya yang terlalu menyukai makanan yang serba instan?
Penulis berharap makanan ini bisa tetap eksis dikalangan masyarakat, karena penulis yakin cita rasa dari kue ini tidak akan kalah bersaing dengan Wafer-wafer yang ada diwarung-warung. Selain rasanya lezat, makanan ini sehat dan mengenyangkan dan cocok untuk dijadikan sarapan pengganti nasi.
Kan asyik tuh, Nge-teh atau Ngopi ditemani Itak Poul-poul hangat. Plus suasana pagi perkampungan yang sejuk. Widiiiiiiihhhh mantap J
Penulis sengaja mencantumkan resep membuat itak poul-poulnya supaya pembaca yang belum bisa membuatnya. Bisa mencobanya dirumah.
Selamat Mencoba, Lestarikan Kue Khas Mandailing Natal

#HasanTarmiziNasution




Share:

Recent Posts

Sponsorship