Bahan-Bahan :
1.
100 gram
tepung beras
2.
200 gram
tepung parut
3.
100 gram
gula merah
4.
Garam
secukupnya
Langkah
Pembuatannya :
1.
Siapkan dan
Campurkan bahan-bahan diatas dalam wadah
2.
Aduk semua
bahan sampai menyatu
3.
Setelah
adonan rata, Ambil adonan sesuai selera dan poul-poul (kepal-kepal) hingga cukup
padat.
4.
Siapkan
dandang kukusan. Kukus hingga matang kurang lebih selama 20 menit . And it’s
done!
Cara pembuatannya sebenarnya tergolong cukup
gampang dan tidak terlalu memakan biaya & waktu yang banyak serta memiliki cita rasa yang lezat. Akan
tetapi entah apa yang terjadi Kue ini sudah sangat jarang sekali ditemukan di
wilayah Mandailing Natal. Dahulu ketika penulis masih SD, makanan ini sering
sekali dijumpai baik dijual di warung-warung maupun diolah untuk santapan di
rumah.
Berdasarkan info yang penulis kuti dari
website www.medanbisnisdaily.com
Makanan ini hanya bisa dijumpai di beberapa
tempat. Misalnya di Kotanopan dan
Panyabungan. Untuk
Kotanopan, makanan ini dijual di warung Simpang Tiga Raya, itupun hanya hari
Jum"at dan Sabtu. Selebihnya untuk mencari Itak Poul-Poul ini sangat
susah. Kalaupun ada dibuat hanya sebatas untuk dikonsumsi keluarga, bukan untuk
di jual.
Hal ini diakui Siti Aminah
Sari SE, Selasa (13/8) salah seorang peminat makanan itak poul-poul.
"Belakangan ini sangat susah mencari makanan ini, setahu saya untuk daerah
Kotanopan hanya ada di warung Simpang Tiga Raya, itupun hari Jum,at dan Sabtu.
Kalau kita ingin jumlah yang lebih banyak, kita harus memesan terlebih dahulu.
Sebagai makanan khas Mandailing, jenis makanan ini seharusnya
dilestarikan," katanya.
Pengelola warung Simpang Tiga Raya Kotanopan, Hj Masna mengaku cara pembuatan itak poul-poul ini cukup mudah. "Cara pembuatannya cukup mudah, tidak memakan waktu lama. Untuk melestarikan makanan khas budaya Mandailing ini kita sengaja menjualnya pada hari Jum"at dan Sabtu. Peminatnya cukup banyak, selain masyarakat di sini, bagi mereka yang kebetulan singgah di warung ini selalu membeli itak poul-poul ini. Bahkan dari Medan, Padangsidimpuan, Natal, atau warga Mandailing yang ada perantauan sering memesan ke mari," ujarnya.
Pengelola warung Simpang Tiga Raya Kotanopan, Hj Masna mengaku cara pembuatan itak poul-poul ini cukup mudah. "Cara pembuatannya cukup mudah, tidak memakan waktu lama. Untuk melestarikan makanan khas budaya Mandailing ini kita sengaja menjualnya pada hari Jum"at dan Sabtu. Peminatnya cukup banyak, selain masyarakat di sini, bagi mereka yang kebetulan singgah di warung ini selalu membeli itak poul-poul ini. Bahkan dari Medan, Padangsidimpuan, Natal, atau warga Mandailing yang ada perantauan sering memesan ke mari," ujarnya.
Pengakuan lainnya datang
dari salah seorang warga Kotanopan, Duski Lubis. Dia mengatakan makanan itak
poul-poul belakangan ini memang mulai hilang, sangat jarang orang membuatnya
sekarang, apalagi menjualnya. "Saya masih teringat dulu sekitar
tahun 70-an hingga 80-an, asal datang tamu ke rumah, makanan yang disediakan
adalah itak poul-poul. Bukan itu saja, kalau dulu makanan ini juga digunakan
saat pesta perkawinan. Oleh-oleh yang dibawa keluarga penganten laki-laki
biasanya itak poul-poul dan kalau daerah lain masih bias dijumpai itu ketika
anak lahir dalam keluarga biasanya dibuatlah itak pooul - poul," jelasnya.
Nah, apakah yang terjadi, salah orang tua kah
yang tidak memperkenalkan makanan ini kepada anak-anaknya, atau salah anaknya
yang terlalu menyukai makanan yang serba instan?
Penulis berharap makanan ini bisa tetap eksis
dikalangan masyarakat, karena penulis yakin cita rasa dari kue ini tidak akan
kalah bersaing dengan Wafer-wafer yang ada diwarung-warung. Selain rasanya
lezat, makanan ini sehat dan mengenyangkan dan cocok untuk dijadikan sarapan
pengganti nasi.
Kan asyik tuh, Nge-teh atau Ngopi ditemani
Itak Poul-poul hangat. Plus suasana pagi perkampungan yang sejuk.
Widiiiiiiihhhh mantap J
Penulis sengaja mencantumkan resep membuat
itak poul-poulnya supaya pembaca yang belum bisa membuatnya. Bisa mencobanya
dirumah.
Selamat Mencoba, Lestarikan Kue Khas
Mandailing Natal
#HasanTarmiziNasution
No comments:
Post a Comment