Streptococcus
adalah bakteri spheris Gram positif yang yang termasuk dalam family
Streptococcaceae dengan karakteristik khas hadir berpasangan atau membentuk
rantai selama pertumbuhannya. Beberapa kelompok Streptococcus adalah flora
normal manusia. Streptococcus menghasilkan berbagai enzim dan substansi
ekstraseluler. Streptococcus merupakan kelompok bakteri yang heterogen, dan
tidak ada sistem yang dapat mengklasifikasikannya. Dua puluh spesies, termasuk
Streptococcus pyogenes (Grup A), Streptococcus agalactie (Grup B), dan Enterococci
(Grup D) memiliki ciri-ciri dengan kombinasi gambaran: (1) sifat pertumbuhan
koloni, (2) pola hemolisis pada agar darah (α hemolisis, β hemolisis, atau
tidak ada hemolisis), (3) komposisi antigenik pada substansi dinding sel
grup-spesifik, dan (4) reaksi biokimia. Secara umum banyak anggota dari genus
Streptococcus bersifat patogen baik kepada manusia maupun hewan dan beberapa
diantaranya telah terbukti memiliki sifat zoonosis.
Penyakit
yang juga dikenal sebagai red boil disease ini seringkali dikaitkan dengan
infeksi Vibriosis dan saat pertama kali dilaporkan terjadi pada ikan Kerapu
Epinephelus malabaricus dan E. bleekeri di Brunei Darussalam, Malaysia,
Singapore dan Thailand (Tendencia dan Lavilla-Pitogo, 2004). Dampak yang
ditimbulkan pada inang diantaranya adalah mata menonjol (Exophthalmus),
terdapat bintik merah pada kulit yang semakin membesar dan akhirnya pecah,
menimbulkan septikemia berat yang akut atau dalam bentuk kronik dengan serangan
terbatas pada sistem saraf pusat. Septikemia kemungkinan disertai dengan
hemoragik pada sirip, kulit dan permukaan serosal. Pada kondisi akut dapat
membentuk borok pada permukaan tubuh yang memberi peluang kepada masuknya
mikroorganisme patogen lain ke dalam tubuh ikan (Irianto, 2005).
Kasus
infeksi Streptococcus terutama terjadi pada sistem budidaya resirkulasi
tertutup, dan kemungkinan besar terkait dengan padat tebar tinggi, malnutrisi,
oksigen rendah, kehadiran parasit dan kualitas air yang buruk, khususnya
terkait dengan kandungan nitrat tinggi dan fluktuasi suhu air yang ekstrim.
Bakteri Streptococcus dapat dikultur di agar darah (bovine, opine atau lapine)
dan tumbuh pada suhu antara 22 dan 370 C, yang akan menghasilkan koloni
berwarna abu-abu dengan ukuran 1 sampai 2 mm selama periode kultur 48 jam. Strain
yang bersifat patogen pada ikan laut umumnya bersifat α-hemolytic (Kusuda et
al., 1976), β-hemolytic (Robinson dan Meyer, 1966), atau bersifat non-hemolytic
(Plumb et al., 1974).
Gambar : Ikan Nila terinfeksi bakteri streptococus |
Benih
nila terinfeksi bakteri streptococcus agalactiae ikan nila terinfeksi bakteri
dengan gejala ulcer borok
Mohon Komentar, Like dan Share nya.
Demi Keberlanjutan Blog, Wkwkwk Land
#SWR
No comments:
Post a Comment