Terkait
hoax, saya mencermati ada beberapa tema yg sering muncul dan terkadang kita dengan mudah meng-"kopas" dan mem"forward" tanpa pernah berupaya
mengecek kebenarannya.
Tema-tema tersebut antara lain:
Hoax
jenis ini banyak menceritakan tentang gaya hidup sehat (senam, cara tidur, sikap
duduk, dll), khasiat obat (terutama herbal) dan khasiat makanan (termasuk
pantangannya). Terkadang apa yg ditulis sangat fenomenal sehingga menarik. Yang
sering muncul antara lain: khasiat pete, jengkol, kolang-kaling, dll.
Agar
dipercaya, maka sering ditambah sumbernya seolah2 dari ahli terkenal, profesor,
dokter bahkan RS tertentu. Atau ditambahi testimoni seseorang.
Hati2,
hoax seperti ini menyangkut kesehatan manusia. Bila ada yg percaya, dan melakukan
apa yg ada dalam hoax tsb, alih2 menjadi sehat malah bisa sakit atau
membahayakan jiwa.
2. AGAMA, NASIHAT, ETIKA DLL
Banyak
bermunculan unggahan di group medsos yg menganjurkan kebaikan atau hikmah
kehidupan dengan mengutip kisah2 tokoh terkenal (mis Einstein, Ghazali, Gandhi
dll.). Maksudnya baik, tetapi banyak dari kisah tsb yg tidak benar dan sama
sekali tidak ada sangkutannya dg tokoh yg dikaitkan.
Ada
lagi unggahan kisah ttg figur publik atau tokoh terkenal yg masuk Islam atau
menjadi mualaf. Ini sangat sering, dan banyak yg tdk benar. Contoh kasus antara
lain Paus Yohannes, Sunita (austronot India), Neil Armstrong/Edwin Eldrin
(orang pertama yg sampai bulan dan diberitakan mendengar adzan di bulan), Mr
Bean, dan PM Kanada.
Yg
lebih parah adalah unggahan yg bermateri keagamaan. Banyak unggahan keagamaan
yg tidak ada sandarannya dari Al Qur'an maupun hadits (sunnah). Contohnya
antara lain: bulan thawaf di Ka'bah, kalau mengingatkan akan datangnya bulan
baru bisa bebas dari api neraka, kisah Ukasyah yg mau membalas mencambuk Rasul,
dll. Dalam hal ini, banyak digunakan hadits2 palsu atau diragukan kebenarannya.
Yg
paling parah adalah unggahan yg berisi dialog imajiner antara Tuhan (Allah)
dengan manusia. Isinya atau pesannya mungkin baik, tapi membuat dan menyebar
dialog imajiner antara Tuhan dan manusia adalah dusta besar.
Menyebarkan
Hoax jenis ini bisa berarti menyebarkan kebohongan dan berdusta atas nama Allah
dan Rasul, dan pasti dimintai pertanggungjawaban di hari akhir.
Yg
saya prihatinkan, tdk sedikit da'i atau ustadz ceramah di mimbar membawakan
cerita2 yg didapat dari medsos.
3.
POLITIK
Hoax
jenis ini sangat laku di era pemilu dan pilkada. Tidak sedikt yg berisi
hasutan, berita bohong bahkan ujaran kebencian. Kadang2 diikuti dengan gambar2
tokoh yg dituju yg sdh dimanipulasi, atau dalam bentuk Meme. Yg spt ini sangat
mudah utk dijerat dg UU ITE. Hati2.
Ringkasnya,
dalam era kemajuan teknologi komunikasi spt skrng ini, mari bijak dalam
beraktivitas di medsos. Tahan sejenak, cermati, sebelum kopas dan forward. Atau
abaikan unggahan tsb. Lupakan saja.
Bila
pepatah lama mengatakan _Mulutmu harimaumu_, maka di era medsos pepatah itu
berubah menjadi *Jari-jarimu harimaumu*.
Salam.
Jakarta,
13 Juni 2017
Achpoer [ TAHANLAH
JARI-JARI ANDA (Achmad Poernomo)]
Sumber : FB
No comments:
Post a Comment